Memasarkan teknologi Injeksi untuk motor bebek dan matic

Bagaimana cara memasarkan teknologi injeksi untuk motor medium price atau bahkan low price (untuk segment cub dan matic) agar motor injeksi ini dapat diterima pasar dengan baik?
Pertanyaan tersebut muncul setelah artikel Gue mengenai; “Generasi Motor Injeksi akan semakin Murah” baru aja ter-publish. Ini dia komentar cerdas dari Bro Kangojek yang langsung mempertanyakan strategi apa yang akan dilakukan oleh pabrikan motor di Indonesia. Simak langsung aja komennya Bro.

Kalau benar hal itu yg terjadi di 2012, masih ada pertanyaan yang muncul dibenak saya. Strategi apa yg akan dilakukan ketiga pabrikan jepang tsb. Akan langsung mengganti produk lama menjadi injeksi atau membuat produk baru sebagai pendamping dulu, baru yang non injeksi lama2 akan disuntik mati? Menurut oom genesis bagaimana strategi ketiga pabrikan jepang tsb supaya injeksi dapat diterima dengan baik di masyarakat?

Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, kita lihat dulu bagaimana kondisi pasar, kondisi calon customer yang menjadi target market product tersebut, kondisi kesiapan internal corporate serta kondisi competitor bagaimana dulu. Istilahnya analysis 4C dululah.

Kondisi pasar saat ini menempatkan technology injeksi sebagai technology yang masih belum diterima awam pada produk motor cc kecil, selain karena faktor harga, faktor trust pada technology ini juga masih menjadi kendala. Mulai dari anggapan perawatan yang lebih susah dan rewel karena ketidak tahuan pada technology ini, sampai pada anggapan susah dikilik dan di tune up karena ketidak tahuan dan ketidak mengertian awam akan keunggulan injeksi system ini. Nah edukasi Pasar akan menjadi penentu sukses tidaknya technology ini diterima dikemudian harinya. Termasuk edukasi dan persiapan jaringan after sales service adalah bagian penting dari tahap persiapan pertama. Jangan sampai ketika user bertandang ke bengkel untuk men-service motornya, giliran teknisi dan mechanic motor kelihatan bego, bisa memberikan putaran image negatif bagi user yang bersangkutan dan masyarakat umum pada giliran selanjutnya.

Calon Customer harus dipilah dulu dalam segmentasi yang benar-benar out of the box, bukan lagi berdasarkan cc, harga dan type product lagi. Setelah cara segmentasi yang benar-benar baru dan unconventional ini dipilih, giliran Targeting edukasi “Injeksi” ini harus tepat pada landscape yang tepat pula. Pilih Target yang dapat dengan cepat menerima hal yang baru, mudah di edukasi dan dapat secara mudah dan mampu mempengaruhi presepsi masyarakat yang lebih luas diluar golongan mereka. Win the “Mind Share” first. Selanjutnya selidiki passion mereka apa? Make a great attention & strength bounding with their emotion. Fill with Passion to fight for what it to be. Faith with our Mission to win the Injection Motorcycle as their choice. Inilah yang harus dipakai sebagai drive untuk menentukan Positioning produk Injeksi baru ini. Win the “Heart Share”. Selanjutnya Differentiation yang ada pada Marketing Mix salah satunya produk juga harus pas tepat sehingga dapat memenangkan “Market Share”.

Corporate juga harus paham benar mengenai DNA yang melekat pada product-productnya selama ini. Jika sampai keluar dan lari dari pada DNA yang sudah ada juga akan melemahkan Brand secara total. Umbrella Brand akan terkikis. Sebaliknya jika paham benar akan kekuatannya dan memakainya sebagai katalis untuk mempercepat acceleration campaign Injeksi ini, akan membuat hasilnya berlipat-lipat. Pemilihan dan perancangan product yang tepat akan membuahkan hasil yang manis, sebaliknya jika tidak paham benar justru akan mengakibatkan stagnansi bahkan putaran negatif bagi kondisi perusahaan.

Pengetahuan akan kebijakan kompetitor dan strategy yang akan dipakai merupakan hal yang wajib dalam perang Injeksi di Indonesia. Mengetahui product injeksi andalan dan  barisan produk injeksi kompetitor juga akan banyak memberikan gambaran mengenai strategy apa yang bakal dilakukan oleh kompetitor. Tentunya hal ini akan menentukan strategy apa yang harus dipilih dan dipakai untuk membungkam dan menghabisi lawan.

Nah bagaimana dengan kebijakan dalam menentukan apakah produk Motor Injeksi baru ini akan langsung mengganti produk lama menjadi injeksi atau membuat produk baru sebagai pendamping dulu, baru yang non injeksi lama2 akan disuntik mati?

Untuk menjawab pertanyaan Bro Kangojek yang luar biasa ini, maka;

Pertama, bagaimana dengan kondisi produk lama non injeksi yang sudah ada? Apakah memiliki tandem produk yang mirip, dengan harga yang mirip dan cc yang mirip tetapi dengan lain psikografis pengguna. Jika iya, pilih salah satu produk yang memiliki STP yang paling pas dengan point Customer yang telah dijelaskan dengan detail diatas (mudah menerima hal baru bla..bla..bla..). Lalu segera suntik mati produk yang lama dan segera masukan produk Injeksi yang baru untuk mereplace produk non injeksi. Jadi Produk Injeksi yang baru akan segera tandem dengan produk non injeksi yang dulunya menjadi tandem produk non injeksi yang lama. (kalau varian sudah banyak, tidak ada untungnya menambah varian lebih banyak lagi karena menyangkut cash flow dan financial power)

Akan tetapi bila Produk yang lama tidak memiliki tandem, kita ke kebijakan kedua, jangan langsung suntik mati, Anda tentunya tidak ingin kehilangan konsumen fanatik yang masih Conservative bukan? Ingat butuh waktu lama bagi mereka untuk menerima hal baru. Biarkan generasi yang lebih Moderate menerima produk Injeksi anda yang masih baru dan butuh edukasi lebih ini, sambil membiarkan para Moderate ini memperjuangkan passion mereka mengenai Injeksi yang akan didukung oleh idealisme mereka sekaligus mempengaruhi kaum-kaum conservative yang cenderung akan mengikuti trend pada akhirnya.  Nah biarkan tandem produk baru Injeksi dengan produk lama yang non Injeksi. Seiring berjalannya waktu disaat para Conservative ini telah mencoba mengikuti trend yang berkembang, suntik mati produk non injeksi yang lama secara bertahap dan perlahan…biarkan demand berbicara sampai suaranya lenyap ditelan kemajuan jaman.

Kedua kebijakan diatas hanya akan effective dilakukan pada product yang mass dalam artian juga sebagai backbone product yang biasanya memiliki spectrum konsumen yang cukup luas. (gabungan dari beberapa segment dan heterogen antara kaum moderate dan conservative karena telah melewati tahap growth bahkan maturity dalam product life cycle).

Apabila segmentnya cukup niche, cukup suntik mati dan segera ganti dengan produk baru Injeksi untuk lebih mempermudah operational transition dan focus anda. Kecuali bila target yang anda sasar jelas-jelas pengguna super conservative dan jadul minded yang tak peka trend. Tapi ingat sekali lagi jika memelihara product jenis ini, pertimbangkan pengaruhnya terhadap total image Umbrella Brand anda dan correlation imagenya untuk barisan product-product anda yang lain.

Duh..panjang juga, dah cape Gue nulisnya. sekian dulu deh, dan Keep Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy bersama Blog ini Bro!!!

50 thoughts on “Memasarkan teknologi Injeksi untuk motor bebek dan matic”

  1. Konsumen fanatik karburator???mobil udah injeksi dari tahun jebot…dulu juga orang mikirnya pada kayak gini, tapi karena udah nggak ada yang karbu trus fakta bertahun tahun membuktikan jempolan…kalo misalnya sekarang keluar mobil karbu, apa malah nggak pada nanya,..boros nggak?servis ribet dong?kit nya udah pernah ganti?ah saya pilih injeksi aja semua orang udah pake…

  2. Eh tapi ngomong ngomong masih ada mobil keluaran baru pake karbu nggak sih…gw malah nggak ngeh he..he..mobil gw tahun 97 aja udah EFI soalnya???

  3. Terima kasih mas bro genesis atas penjelasannya. Sampai2 dibuat artikel khusus. Berkaca pada suksesnya transformasi mobil karbu ke injeksi yang gak perlu gembar gembor mengenai injeksi tapi bisa langsung diterima masyarakat, bahkan yg terjadi sekarang adalah kalo mobil belum injeksi jadi terkesan jadul dan boros, rasanya atpm roda 2 harus belajar dari roda 4.
    Salam uhuyyyy mas bro…..

  4. Awalnya dulu hanya segelintir konsumen mobil yang tertarik dengan injeksi, setelah mereka memakainya dan tak bermasalah di bengkel semakin banyak orang yang memakainya. Awalnya transmisi automatic juga mengalami kendala pada tahap awal pengenalan, setelah segelintir orang memakainya dan tak mengalami kendala berarti semakin banyak yang memakainya. Itu di kasus roda 4.
    Kalau diroda 2 kebalik, penetrasi teknologi matic duluan digelontorkan untuk versi mass yangber cc kecil. Walaupun teknologi ini dah lama diaplikasikan ke mesin besar. Sedangkan Injeksi baru akan rame kayaknya. Nah di saat mengenalkan matic juga butuh waktu cukup lama agar dapat ditrima pasar dengan baik. Mudah mudahan untuk kasus injeksi tak perlu effort sebesar itu karena mind set konsumen roda2 umum dah mulai terbuka karena derasnya arus informasi belakangan ini. Tapi kendala pasti ada. Beda behavior antara sgment mobil dan roda 2 juga pasti ada. Jadi ini bukan lagi kasus yang bisa dianggap sama walau mirip teknologi yang diusungnya. Satu hal lagi yang pasti faktor price berpengaruh cukup signifikan pada daya serap masyarakat akan teknologi injeksi ini. Mudah2an saya tak salah mengartikan artikel di atas.

  5. Bergerak selaras dgn angin tren injeksi. Saya melihat hampir seluruh strategynya dilakukan dgn benar2 memanfaatkan kondisi yg sudah ada scr natural. Bukan memaksakan dgn kekerasan agar sikon bergerak sesuai dgn keinginan/plan, tetapi sudah memastikan bahwa setiap tindakan yg dilakukan akan mengubah kondisi yg ada bergerak sesuai yg telah diprediksikan, dgn demikian, effort yg dibutuhkan adalah effort yg paling efisien, namun memberikan hasil yg paling efektif. Gue angkat semua jempol yg gue punya!! Great Article!!

  6. Mungkin juga perlu berkaca dari successnya si Giant Killer aka V-ixion, seingat saya dulu awal2 brojolnya V-ixion, dalam promonya juga tidak terlalu menonjolkan fitur2 injeksinya. Tapi dengan ke-best value-annya (design, fitur, chasis delta box dlsb) maka fitur injeksi yg masa2 itu masih dianggap sebuah hal yg “tidak lumrah” dalam motor tertutupi dgn sendirinya.

    So….imho dari situ APM harus pandai2 memberikan BEST VALUE se THE BEST2nya 🙂 jika ingin menambahkan fitur injeksi. 😉

  7. IMHO, utk Yamaha, sebaiknya dimulai dari jup mx, krn target marketnya sudah melek teknologi, sehingga memasukkan teknologi injeksi ke benak mereka akan jauh lebih mudah dibanding ke target market type lain. Suntik mati non injeksi yg lama dapat dilakukan di kategori ini. Hal yg sama dilakukan juga pada xeon. Stlh memenangkan mind share di jup mx, barulah memasukkan nya ke jup z, lalu ke soul, mio, dan terakhir zr, setelah harga injeksi dpt sangat terjangkau krn jumlah produksi motor injeksi yg sudah sangat banyak. Yg sangat penting adalah, kampanye injeksi di yamaha ditik beratkan pada teknologi, kencang, namun tetap efisien bahan bakar. Bukan di iritnya.

    Sedangkan utk Honda, sebaiknya dimulai dari sport, lalu ke cs1, krn target marketnya adalah mereka yg benar2 melihat teknologinya sekalipun desainnya relatif aneh bagi kaum awam. Next adalah ke new blade, dan vario, lalu ke beat, terakhir ke hsx dan abs revo. Sbnrnya teknologi injeksi ini memang cenderung lebih menguntungkan honda, krn injeksi identik dgn irit.

    Just MHO.

    Bgmn menurut Bro2 semua? Bro SAS? Bro Ali? Bro kamen, Bro legenda, dan bro2 lain yg juga uhuuuuuyy!!

  8. betul . . . sekali dan sepakat bangettt

    untuk segmen yang gemuk dan seksi seperti enti level . . . butuh strategi dan pengenalan produk yang komprehensif . . . so win win solutionnya kudu tetap ditandemkan

    as ussual great article !!

  9. awalnya ane takut pake motor injeksi, tapi si Roy anak kampung sebelah beli Vixion yang saat itu masih baru, maklum si Roy emang anak trendy yang up date terus dengan jean 501nya. Karena Roy pake vixion, mulai banyak pemuda kampung yang tertarik ama Vixion juga. tapi sayangnya kami takut mau di service di bengkel mana. Untungnya Vixion murah, saat itu cuma 18jeti. Udah pake monoshok, pake delta bok frame dan model bodinya aduhai sporty banget. Ane jadi kepincut juga, ane tanya Roy,”Bang Roy, gak rewel nih karburator injeksinya?” Roy lantas menjelaskan aman-aman aja, perawatan gak susah, emang harus di bengkel resmi yang punya alatnya, tapi Vixion murah dan memiliki banyak kelebihan. Akhirnya ane berani meminang Vixion. Gak lama juga banyak pemuda kampung ane juga beli Vixion. ini artinya Ane termasuk pemuda gaul di kampung ane yang tampan dan trendy sehingga pemuda kampung ane pada ikut-ikutan gaya ane yang up date. sekarang Ane lagi nunggu matic injeksi, biar ane yang beli pertama, walau ane bukan pemuda 18th lagi, ane tetap mau mengkukuhkan diri sebagai orang yang trendy dan up date. ntar semua orang di kampung ane dan kampung tetangga pasti akan ikut-ikutan.

  10. @smart
    Saya kali ini gak sependapat dengan anda Bro Smart.
    Memang secara promosi dan memanfaatkan kecenderungan calon konsumen lebih mudah cara anda Bro.Tapi coba pikirkan dari sudut pandang lain? Biaya produksinya bagaimana Bro. Produk injeksi akan dapat ditekan berharga murah apabila dibuat secara masal. Untuk itu harga yangkompetitif akan sangat membantu kesuksesan tahap penetrasi teknologi ini ke masyarakat luas. Nah bayangkan jika harus di cangkokkan ke MX, paling tambah biaya pinang 1juta rupiah. Apakah MX akan melejit penjualannya dengan fitur dan harga tambahan? Sebaliknya dicangkokkan pada mio dan cukup menambah 200rb perak. Pasti akan laku kencang bak jual kacang goreng. Ini namanya teknologi injeksi yang dimasalkan seperti maksud Bro Komeng.

  11. @ Bro Smart

    Saya paham mksd anda Bro, harga akan menjadi salah satu faktor terpenting dlm menyukseskan tren injeksi ini. Justru kondisi mio yg saat ini sudah masuk phase declining (over maturity) akan terremajakan kembali dgn implementasi system injeksi ini, dgn syarat: edukasi campaign injeksi ini dilakukan scr tepat, dan mio injeksi baru ini memiliki desain yg mampu mengakomodasi selera kaum trend setters. IMHO, malah akan lebih baik jika implementasi injeksi ini berjalan scr paralel sinergis di mx dan mio, krn scr edukasi mx akan membantu, dan scr HPP, mio lah yang membantu.

  12. Ulas dong kabar mau didiskontinyunya Supra X125 PGMFi …
    Kenapa Yamaha bisa sukses dengan Vixionnya, sedangkan Honda kurang sukses dengan Susi-nya. Apakah ada kesalahan strategi pada Honda sehingga Susi kurang moncer?

  13. @Smart
    Menurut saya dalam kondisi Yamaha Indonesia saat ini justru akan merepotkan kalau harus main di MX, trend lebih mudah masuk, tp HPP tidak masuk. Sama saja tak memberikan efek signifikan Bro jika hal ini dipaksakan dengan tujuan untuk memasarkan injeksi secara masal.Lebih baik justru fokus aja di Mio atau mungkin JupiterZ dalam memberikan value lebih(injeksi masal harga murah) untuk melawan Blade baru. Bagaimana Bro Bro yang lain?

    Dari tadi contoh Bro Smart koq Yamaha melulu, buat study kasus ya? Biar pembahasan makin Fair bagaimana dengan Honda dan Suzuki menurut Bro Smart?

  14. @ Bro SAS : saya mengakui kl saya masih dalam taraf belajar Bro, jd mohon dimaklumi jika saya blm mampu memahami dgn tepat apa yg disampaikan Bro2 yg sudah expert, terutama pemilik lapak.

    Mengenai pembahasan saya, pada awalnya saya membahas Y dan H Bro, (yaitu pd comment Oktober 12, 2011 pukul 8:04 am |), hny kemudian Bro SAS menekankan pada implementasi pada mio dibanding mx, sehingga pembahasan mjd lebih terarah kpd yamaha. Sbg seorang yg sedang belajar, justru saya lebih suka jika pembahasannya tdk berhenti di yamaha Bro, tetapi meluas ke H, S, bahkan K. Thank’s for the constructive discussion to all bro-bro here

  15. @Bro Smart Innovation,

    Usaha Honda dan Yamaha melakukan sosialisasi dan edukasi Fuel Injection :
    1. Honda pertama kali melalui Supra X 125cc, walaupun kurang berhasil dari angka penjualan karena pasar belum siap menerima dan konsumen lebih prefer dengan kembarannya yang karburator, tapi setidaknya mekanik jaringan Bengkel Resmi mereka sudah mempunyai pengalaman dan familiar dengan sistim bahan bakar pengganti karburator.

    2. Yamaha kemudian dengan V-Ixion yang menggunakan EFI, disini konsumen sangat tertarik dengan tampilan body dan teknologi yang diusung, disamping itu tentu di segmen sport tingkat sosial pasti berbeda dan lebih tinggi dari type bebek yang lebih ngerti teknologi . Disaat itu juga V-Ixion tidak mempunyai saingan yang sekelas baik dari kembarannya sendiri yang pakai karburator dan Honda dengan Megapro yang harganya mahal dgn minim fitur. Dalam hal ini dapat dipastikan mekanik bengkel resmi Yamaha juga sdh familiar dengan teknologi EFI.

    3. Langkah Honda berikutnya adalah dengan produk CBU premium yang semuanya sdh EFI, yaitu PCX, CBR250 dan CBR150. Disini Honda sedang membangun image bahwa motor canggih dan irit itu pakai PGM-FI. boleh dibilang ini manuver dan drive untuk menentukan PBR produk Injeksi untuk memenangkan Mind & Heart serta Market Share.

    Selanjutnya saran Bro Smart agar Yamaha bermain injection dimulai dari Jupiter MX rasanya kurang tepat dan saya setuju dengan Bro SAS, karena untuk situasi kompetitif saat ini dimana Honda terus bermain di production cost dan memangkas harga produk2 barunya. Yamaha rasanya lebih baik bermain dulu produk massal sebagai pendamping yaitu Mio series (yg lagi digempur habis-habisan Skutik Honda) dan NJZ yg sedang terancam Blade, kalau Honda saya rasanya dapat dipastikan akan meng-EFI-kan produk Skutik duluan, IMHO, probabilitas terbesar pada Vario-series atau Spacy.

    Bagaimana pendapat Bro Smart, Bro SAS, Bro Safety Drive dan bro2 lain?

  16. @smart
    Nah anda duluan yang bahas MX dan Xeon, terus jpZ, mio Soul, Mio dan ZR.
    Saya hanya mengikuti anda dalam menganalisa. Coba anda bahas Supra, Revo dan Vario. Saya pasti ikut juga. He he he, semua orang juga bisa baca diatas.

  17. @ Bro SAS
    Kan stlh bahas yg itu, alinea berikutnya saya bahas mengenai H jg Bro. Kok Bro SAS hny komen mengenai Y nya saja?? ;)Saya sih lebih suka kl bahasnya mengenai H dan S bahkan K jg Bro… Saya bs belajar lebih banyak 🙂

  18. salah satunya melirik gendre konsumen, dimana mio dan beat disinyalir adalah produk yang ditargetkan untuk kaum hawa, dimana (punten memang ga semua) kaum mereka tidak terlalu mau ambil pusing tentang mesin dan tekno yang mereka pakai, asalkan cantik n setia bisa nganter kemanapun, dijamin kaum hawa akan semankin cinta sama tunggangannya..
    nah dari sana kita bisa melihat salah satu celah untuk menerapkan teknologi injeksi, yang akhirnya mau ga mau kaum adam pun akan ikut menikmati teknologi itu tanpa ada rasa ragu lagi… (wong mio saja buat perempuan, banyak di pake laki laki)

    Yo wiss mudah mudahan teknologi ini segera dapat diterima masyarakat coz sudah saatnya kita memberhentikan pemborosan energi…

    *seperti biasa, save our world.. hatur nuhun

  19. @mas aa
    Betul Bro, itu juga dulu waktu mio pakai shock breaker belakang pincang juga diterima kaum hawa, arkhirnya market tidak perduli pria maupun wanita akhirnya menerimanya.

    @smart
    Kalau Honda menurut Bro Smart akan melakukan langkah apa?

  20. @SAS
    hehe secara gitu cowo abg sekarang mah, gagah ga penting, sing penting exsis…. (kaya cowok2 pilem kore*) . lebih banyak milih yang nyalon dibanding nge gym.. (ga semua ya).. nah loh jadi kaditu kadieu… parunten ah…

    *yuk nanem sansiviera sitajam pengusir polutan..

  21. @binladeen | Oktober 12, 2011 pukul 7:43 pm |

    Idiotic moronic…PGM FI itu mahal..beda ama Fuel Injection Biasa…makannya kurang moncer…know!!!Viksen tuh jeksi jadoel murah meriah…dijual mahal…

  22. @ Bro SAS
    masukan Bro SAS mengenai faktor harga yg sangat berpengaruh, membuat saya mempertimbangkan kembali komen saya sblmnya mengenai penerapan teknologi injeksi di H. Thanks’s for ur correction Bro.

    IMHO, sebaiknya H memulai dari Vario series terlebih dahulu (sama dgn Bro Ali), namun dengan harga yang tidak langsung murah (bottom), jika harusnya dgn naik 200rb sudah bisa, maka tetap dinaikkan 400-500 ribu, karena :
    1. Kenaikan harga segitu sudah lebih murah dibanding selisih produk injeksi yg sudah ada skrg ini dgn non injeksi nya
    2. Kenaikan harga tsb masih fair untuk target market vario series
    3. Ini yg terpenting, selisih ini akan dapat digunakan sbg amunisi cadangn untuk subsidi silang ke produk injeksi yang berikutnya.

    Melihat kondisi penjualan per type Y, maka untuk dapat mencapai HPP injeksi spt Vario series, Y hanya punya 1 jalan, yaitu mengimplementasikannya pada mio.

    Akan dipatok berapakah kenaikannya oleh Y?? Melihat tidak ada nya produk baru Y sampai saat ini, artinya Y belum benar2 kuat scr finance (mgkn msh mjd cash cow machine). Apakah Y berani mematok kenaikan harga dibawah 400-500 ribu?? Mengingat kenaikan HPP sebenarnya hanya sekitar 200rb, atau Y akan sekali lagi profit taking??

    Jika Y masih melakukan profit taking pada mio injeksi (naik 400-500 rb atau lebih), maka beat akan muncul dengan kenaikan sesuai HPP (200rb), Namun jika kenaikan Mio hanya 200 rb, maka disinilah amunisi cadangan tadi akan digunakan untuk membunuh mio. Beat akan muncul versi injeksi nya dengan tidak naik harga, atau dengan fitur2 tambahan.

    Sekali lagi akan tertanam di benak konsumen bahwa Yamaha Over Price!

    Thats MHO Bro. Bgmn menurut Bro SAS? Bro Ali, Bro Safety, Bro Kamen, Bro SKU, dan bro2 semua. CMIIW.

  23. @smart
    Masuk akal Bro Smart, injeksi di terapkan di Vario untuk penetrasi image teknologi kelas atas yang tidak murahan tetapi dengan harga yang cukup ramah. Ketika yamaha ikut harga injeksi tersebut pada Mio injeksinya. Sekali lagi ini perangkap dari Honda yang siap bikin Mio Injeksi mampus karena Beat injeksi bisa jauh lebih murah. Yamahal over price bakal jadi presepsi publik. Gitu khan Bro.

  24. @mas aa
    Betul juga sekarang jaman boyband presepsi cowok keren gak seperti jaman saya yang berani berantem, berotot kekar dan dandanan sangar dan cool dingin sadis. Cara mensegmentasi pasar juga wajib berubah. Sekarang saya jadi sadar kata-kata Bro Genesis di artikel ini. Berkat Bro Mas aa. Thanks Bro, pikiran saya jadi terbuka dapat pencerahan baru.

  25. @ Bro Smart,
    Bagaimana bila Suzuki NEX langsung meluncurkan 2 varian sekaligus, yaitu varian karburator dan varian injeksi? Apakah lebih baik karburator duluan dan selang beberapa waktu kemudian baru injeksi ?
    Di tunggu analisa smart dari Bro Smart dan Bro SAS.

  26. @ Bro Genesis : Wah MG pakai Logo baru ya??? Lagi repositioning nih Bro Gen….?? xixixi. SUCCESS ALWAYS untuk MIND GENESIS !!! MG = Mind Genesis = Makin GREAT !!! he he he

    @ Bro SAS : Bro memahami maksud saya, bahkan di bagian yang tidak disampaikan baik scr tersurat maupun tersirat. You are GREAT Bro…!!!

    @ Bro Ali : IMHO, tren injeksi Ini memang sebuah turning point utk suzuki Bro, sebuah tren baru yang akan bisa membawa suzuki kembali rebound jika suzuki mampu “memanfaatkan” tren ini, begitu pula akan semakin meredupkan image suzuki jika suzuki salah langkah lagi.

    IMHO, Honda tentu akan memposisikan dirinya sebagai Brand yang menghadirkan “teknologi injeksi kelas atas, dengan harga yang fair price”. Kemudian, melihat paniknya Yamaha akhir2 ini, yang bahkan tidak mempu mereposisi mio nya secara tepat (mio suka2, apanya yg suka2???), bahkan miss di differensiasi nya, maka menurut saya kali ini pun, Yamaha tidak akan mampu memposisikan dirinya secara tepat dan tajam dalam hal teknologi injeksi ini di market. Kemungkinan terbesar, Yamaha akan memposisikan dirinya sebagai “Brand yg memberikan injeksi terbaik”, “Brand yg memberikan injeksi no 1”, “Brand yg pertama kali menggunakan injeksi”, atau positioning2 yg kabur semacam itu.
    Inilah kesempatan untuk suzuki, tahap awal, suzuki harus bisa mengalahkan positioning Yamaha di teknologi injeksi. Kondisi “Desperate” Yamaha ini harus dimanfaatkan sebaik2nya. IMHO, kalau Honda main di positioning “KUALITAS BAGUS harga bersaing/wajar”, maka positioning terbaik untuk suzuki adalah “HARGA TERBAIK, untuk tren system injeksi berkualitas”. Memang berat utk profitabilitas suzuki mengingat kondisi penjualannya yang kecil (otomatis produksi juga kecil), namun utk kembali rebound, ini adalah salah satu cara terbaik yg bisa ditempuh saat ini, dengan kondisi seperti ini.

    Jika Positioning ini akan dijawab melalui produk suzuki nex, maka, IMHO, suzuki harus membanderol harga nya di kisaran harga mio saat ini, boleh lah sedikit di atasnya, tidak lebih dari 200-300rb. Dan desain nya (bodi dan stripping) HARUS mencerminkan hi-tech injection system nya, begitu pula di promotion communicationnya ATL maupun BTL. Begitu pula dengan mesin dan performa motornya, meskipun hanya 110 cc, tidak boleh kalah performa dengan mio yang boros itu.
    Masalahnya, meskipun melakukan semua itu, mengingat kondisi brand suzuki yg sudah terlanjur redup, akan sangat berat untuk mengangkat image injeksi utk brand suzuki, karena itu, IMHO, ada baiknya meminta tolong kepada produk yang menjadi tulang punggung image suzuki indonesia saat ini yaitu satria fu untuk menjadi asosiasi kualitas Injeksi Brand Suzuki. Jadi, campaign injeksi ini dilakukan dengan penggabungan keduanya secara bersamaan di komunikasi promosinya, agar tercipta asosiasi quality image suzuki nex dengan satria fu. Dengan demikian, persepsi yang diterima public adalah Matic Suzuki punya kualitas setara/diatas Yamaha, namun harganya lebih murah (bersinergi dengan Honda untuk menciptakan image YAMAHA OVER PRICE). IMHO, inilah kesempatan Suzuki untuk membantu Honda memukul titik lemah Yamaha, sambil memperkuat image nya.
    Mengenai Peluncuran suzuki nex, IMHO, sebaiknya langsung injection version Bro Ali. Bgmn menurut Bro SAS, Bro Ali, dan Brothers yang lain?? Ditunggu Pendapatnya Bro……

    That’s just MHO. CMIIW

  27. Misalnya malah Honda yang duluan meluncurkan versi Injeksi (entah itu Spacy FI atau malah New Beat FI + Scoopy FI), kayaknya dah skak mat ke Yamaha deh..Ane feeling kalo Spacy FI + ScoopY FI yang dilaunch duluan, pukulan upercut ke YMKI deh,,Mio kegebuk.+ rencana Fino/Matic Retro YMKI bakal berentakan

  28. @ Bro aoitsuki
    Benar Bro. memang hal itu akan menjadi sebuah pukulan yang “menonjok” Yamaha. Namun, setelah “tertonjok” Yamaha akan mempunyai kesempatan untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi tonjokan ini. Tertonjok, namun tidak benar2 telak. Jika dipancing dulu agar kejeglos, maka Yamaha yang telah mengeluarkan powernya untuk new mio fi nya, akan benar-benar tertonjok TELAK.

    efek tonjokan yang dirasakan akan berkali-kali lipat sakitnya.

  29. Vario duluan lebih enak,sehingga harga Fi nya bisa jadi acuan. setelah mengeluarkan Mio Fi gantian ada Beat Fi yang harganya sama dengan beat yang lama. Betul begitu Mr Smart

  30. @ Mr SAS
    menurut saya begitu Bro, pertimbangan saya : 1.kl mulai dr vario, image bahwa teknologi injeksi H adalah teknologi injeksi kelas atas akan dapat lebih cepat dan kuat dipenetrasikan ke benak konsumen. 2.penerimaan konsumen akan lebih cepat jika diimplmentasikan di vario terlebih dahulu, artinya, posisi stok di market nanti nya tidak akan sampai membludak dan membebani cashflow dealer.
    3. Krn selisih harga injeksi-non injeksi di market selama ini berselisih 1jt an, maka jika selisi harga di vario hny separuhnya, maka tentu harga ini akan menjadi acuan.
    4. Soul dan xeon akan semakin redup, MS H akan semakin mendominasi segment matic premium.
    5. Saat mio “kejeglos”, dan beat tidak naik harga, YAMAHAL OVER PRICE mjd opini public yg tentunya akan sangat sulit diubah. “Sudah tidak lagi kencang (DNA Yamaha yg dulu), OverPrice lagi”. Tonjokan yg SANGAT TELAK thdp umbrella Brand, yg akan sangat berefek pada keseluruhan produk2 yg bernaung di bawahnya.

    That’s MHO Mr SAS. CMIIW. Bgmn menurut pendapat anda? Dan bgmn menurut pendapat anda mengenai S? Langkah spt apa yg menurut anda terbaik utk dilakukan S?

  31. inilah seperti yang di bahas dalam artikel grand strategynya honda mind genesis, dimana semuanya memiliki strategir berlapis, dilihat dari harga yang tidak terpaut mahal versi injeksinya spacy dan supra125 maka bisa dipastikan bahwa ada research di bidang tekhnologi yang bisa membuat versi lain dari injection yang sebelumnya sudah ada tentunya dengan biaya lebih murah. maka kedepannya honda bisa memperoleh keuntungan lebih besar di saat semua motor sudah versi injeksi walaupun saat ini tidak terlalu besar keuntungannya, keuntungan bukan hanya dari profit tapi juga brand awareness. kenapa strategi besar seperti ini tak ada yang melihat sejak dulu. andaikan yamaha bisa melihatnya……….

  32. bentar lagi jupe mx gw yang baru beli bakal senasib kaya Rx-King gw napa sih pas gw beli King beberapa taon abis tu produksinya diberentiin terus bakal din band lagi motor 2 tak terus bulan keamren gw beli MX mau disetop produksi karbu masa?
    tau gitu kemaren beli v-ixion biar kalo udah 5 taon biar jadul tapi teknologinya ga jauh jauh.
    motor di indonesia cepet tua ya?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s