Pastinya Bro n Sist pada penasaran dengan judul yg gue pakai di artikel ini. Apa hubungannya antara Yamaha dengan Nissan? Apakah hubungannya antara sepeda motor dengan mobil? Dan ada apa dengan Dosa?
Baru baru ini gue menghadiri undangan event NoBar Fast&Furious7 dari Nissan Indonesia. Dalam event nonton bareng ini Nissan Indonesia mengundang berbagai komunitas mobil Nissan mulai dari komunitas Grand Livina, March, Juke, X trail dan nampak pula komunitas Datsun sebagai sister company Nissan. Nampak juga komunitas lain yaitu komunitas gamers dan komunitas cinema hadir dalam undangan tersebut. Yang pasti undangan untuk Blogger juga ada.
Untuk mengobati menambah rasa penasaran mengenai FF7 bagi Bro n Sist yang belum sempat nonton, di filmnya yang ke 7 ini serial FF makin menjadi jadi… Wk k k k makin lebih seperti mission impossible, atau bahkan lebih impossible dibanding serial MI sendiri…wk k k… Ah nobar yang penting happy dan filmnya menghibur….seru habis pokoknya.
Nah kembali bicara Dosa? Apakah dosa Yamaha yang Gue Maksudkan. Dosa yang gue maksud adalah dosa
menelantarkan komunitas loyalnya. Sebagai Principals Otomotif di Indonesia selain harus kenal betul dengan customers insight di tiap target market sesuai positioning product productnya. Juga wajib harus memiliki emotional bounding yang kuat dengan customer sebagai aset utama Brand Loyalty. Keberadaan komunitas sangat penting dalam mempengaruhi public mass perceptions terhadap suatu Brand atau bahkan produknya sendiri. Proses pembentukan dan pergeseran Image yang terbentuk di market dapat dipengaruhi oleh banyak faktor dan tentunya viraling image yg dilakukan oleh barisan komunitas sangat positif pengaruhnya dalam pembentukan image maupun proses pergeseran image. Principals harus benar benar kenal dan memanfaatkan strong tools ini untuk memperoleh dan membentuk Advantages Preposition yang tepat dalam membidik Customer Segment yang tepat sehingga memiliki unfair advantages dalam Brand Image warfare yang kian kencang dalam dunia industri otomotif dewasa ini.
Nissan Indonesia yang selama ini nampak slow dalam community management nampaknya mulai move on. Setelah market share Nissan di Indonesia tergerogoti cukup parah ( terutama pada backbone productnya yaitu Grand Livina ). Grand Livina adalah contoh menarik sebuah product yang masuk di tengah tengah 2 major mainstream market trend yang terisi oleh produk unggulan Toyota yaitu avanza dan innova. Grand Livina berhasil menciptakan advantages positioning yang unik bagi Indonesian market saat itu. Akan tetapi karena terlalu lama terlena (seperti Yamaha) dan tidak memantau pergeseran market stream yang terjadi berakibat tergerus kompetitor yang menyerang secara pricing yaitu Suzuki ertiga dan kompetitor lain yang juga menyerang dengan memanfaatkan posisi mainstream market mapping yang terkini dengan hadirnya Honda Mobilio yang pas dengan moderenitas selera pasar Indonesia yang makin cepat berubah. Grand Livina tidak ada perubahan berarti seperti ogah dan takut dengan perubahan baru yang tidak bisa tertebak arahnya. Begitu pula dengan Nissan March yang terkena black campaign dari kompetitor lewat personal personal yang dibayar untuk berkoar koar boros yang sangat merusak image March di Jakarta Bandung dan sekitarnya sebagai barometer pasar mobil di Indonesia Barat. Belum lagi dengan makin banyak muncul city car baru kompetitor yang ikut terjun di market manis ini membuat penjualan March makin kembang kempis. Nissan Juke mengalami masalah isue keselamatan dan sekaligus Trend Desain yang sudah usai. Lengkap sudah tantangan yang timbul.
Nah disinilah Nissan mencoba move on dengan kembali merangkul komunitasnya. Sebagai catatan selama ini komunitas yang ada belum cukup mendapatkan perhatian yang memadai dari Principals. Event yang ada sebatas di ibu kota saja dan sifatnya hanya sebagai formalitas. Baru kali inilah Nissan mengadakan event NoBar bersama Komunitas di 2 kota. Jakarta dan Surabaya sekaligus.
Surabaya sebagai potential market area memiliki posisi strategic bagi penjualan serta image produk untuk market Indonesia Timur. Surabaya sebagai barometer sebuah produk laku atau tidak untuk market Indonesia Timur. Nampaknya di market area ini Nissan masih memiliki posisi lebih baik. Isue March boros tidak sampai di sini, sehingga kompetisi lebih murni dengan image sesama city car lain. Begitu pula di market yang unique ini Nissan X-Trail disambut dengan baik dengan angga penjualan yang lumayan. Image Nissan secara Corporate masih baik dan mampu memayungi merk merk produk portofolionya.
Kembali ke event Nobar yang diadakan ini. Nampaknya komunitas cukup antusias untuk melihat FF7 bersama sama. Studio yang disewa khusus oleh Nissan terisi cukup penuh. Sayangnya justru sebagian besar adalah komunitas cinema atau film, bukan komunitas mobil Nissan sendiri. Rada aneh juga mengapa komunitas game atau gammer dilibatkan juga dalam nobar ini…. Eit rasa penasaran Gue terjawab sudah saat persis sebelum film dimulai pihak Nissan yang diwakili oleh bapak Cakra yang mewakili Department Marketing Communication PT. Nissan Motor Distributor Indonesia mengumumkan sebuah campaign terbaru Nissan, yaitu Nissan GT Academy yang menggunakan platform GranTourismo Sony Playstation. Gue menebak ini merupakan campaign Nissan secara global untuk menancapkan image melalui flagship product andalan Nissan yaitu Nissan GTR yang sudah melegenda di Dunia Balap. Betapa pula pemilihan FF7 juga sudah tepat sebagai serial film box office yang banyak mengekspose sisi kegaharan Nissan GTR. Rupanya event nobar kali ini merupakan preevent dari campaign Nissan GT Academy.
Sesudah nobar acara dilanjutkan dengan kuis berhadiah Die Cast Collection Model Nissan Car yang keren juga puluhan kaos yang juga diperebutkan oleh anggota komunitas yang hadir. Suasana jadi panas tentunya. Sayangnya acara yang digelar ini bertepatan dengan hari raya Paskah yang tentunya mengurangi jumlah anggota komunitas yang dapat menghadiri, juga serasa kurang menghormati hari raya kudus umat Kristiani. Next pemilihan hari event harus dipikirkan dengan lebih jeli buat pihak Nissan, jangan sampai terulang kembali jatuh pada hari raya agama apapun ya. Alih alih ingin merangkul sisi emosional konsumen bisa bisa jadi bumerang loh.
Setelah kuis acara bubar jalan. Aiih…. sayang sekali , sekali lagi pihak Nissan tidak maksimal di sini, sebaiknya dikemudian hari acara nobar seperti ini bisa dilanjutkan dengan gathering makan makan sambil bincang santai antara pihak management Nissan dengan pihak anggota komunitas yang hadir. Touching community heart githu loh…sambil sambil menyelami community insight dan customer insight. Jadi makin berguna buat pihak principal githu loh. Satu kali dayung 3 5 pulau terlampaui. He he he…
Eit masih ada lagi. Event gathering sama komunitas beginian gag akan maksimal kalau gag ada test drive produk terbaru Nissan. Gali user experiences dari anggota komunitas, bisa dapat bahan untuk strategy marketing communications loh. Mana point point penting yang akan mempengaruhi sisi emosional pengguna? Belum lagi anak komunitas hobi gonta ganti mobil…siapa tau nyantol aja… Dari pada brand switching lebih baik khan di redam dengan produk baru Nissan yang lain…make them loyal to You Bro. Build Loyalty base on emotional experiences.
Last…komunitas gamer cukup oke juga diundang untuk membantu sebagai marketing tool dalam brand image influence. Akan tetapi komunitas cinema tidak efektif sebagai marketing communication toolsnya. Apalagi untuk event di surabaya dimana sebagian besar yang tergabung pada komunitas cinema naik motor roda 2. Baik secara demographic maupun psychographic kagak masuk. Nah sayangnya sebagian besar yang diundang oleh eo pelaksana kok malahan dari komunitas ini…eh# salah bidik donk. Bisa zonk lho.
Thanks to Nissan buat undangan nobar kali ini. Semoga sukses di kemudian hari.
Salam Uhuuuuuuuuuy!!!
eh dah ada lagi,
dah sehatkah,
pasti dah ngak sibuk lagi nic, makanya buat artikel
@bdt
iya Bro. Ditengah tengah flight delay. Tau aja…
lho di surabaya toh om.mindgenesis….
welcome back….
yamaha da ditampar2 trus nie
http://mariodevan.com/2015/03/01/abaikan-komunitas-raksasa-sony-dan-samsung-pun-bisa-tumbang/
@mariodevan
Dalam rangkaian tugas aja.
wow mantep… ijin reblog ya heheehhe
@mariodevan
Uhuuuuuuy donk
Petromax
mesti nyewa om mario devan tuh,
@bdt
Moh ah…. Dikira jeruk makan jeruk nich
Reblogged this on mario devan Blog's and commented:
Udah sering madev tulis….
sekarang di tampar lagi sama mindgenesis soal komunitas!! hehehehe
mantap, welcome back Om Mindgenesis 🙂
@ndesoedisi
Uhuuuuuy
Wow… Saya tertarik dengan dosa Yamaha yang terulang Nissan dengan terlena pada lini produk yang kebetulan sukses namun dibiarkan dan bingung harus bagaimana?
Kasus Grand Livina seperti melihat kesuksesan Mio yang membuat Yamaha terlena dan tidak berbuat apa apa. Memang komunitas itu salah satu point. Akan tetapi point terlena adalah dosa yang cukup berpengaruh pada siklus lifecycle produk otomotif tersebut. Peremajaan yang terlambat juga menjadi dosa disini.
Saya setuju dgn mind genesis dimana melihat Grand Livina sebagai suatu study kasus yang cukup baik. Point selanjutnya community management yang tidak maksimal seperti diutarakan pada artikel ini. Untungnya telah dijelaskan semua berbagai kelemahan dan perbaikan yang harus dilakukan Nissan.
Nah tinggal bagaimana pihak Nissan aja menanggapi input membangun yang telah diutarakan mind genesis ini
arrggg kena spaaammm
@Kobayogas
Gag ada dalam spam loh.
welcome back om komeng….
nissan sbnrnya salah 1 perusahaan otomotif yg bsr tp syg manajemen nya skrg payah,,,yah sm persis mgkn dgn yimm.
ane jg heran nissan segede gt koq skrg krg kompetitif,,tiap hr nglewatin nissan,,lah sblhn sm t4 gawe 😀
@ninja150ss
Makasih Bro… Ya betul sekali emang ada kemiripan dengan gaya gaya YIMM.
Secara Nissan masih punya GTR mah orang masih yakin sama Nissan….:-) Kalau soal GL selama masih dibikin terlalu nyaman kakinya ya susah bersaing dengan kaleng wkwkwkwkwkwkwk di sini butuh mobil murah yg suspensinya atos…..
Akhirnya muncul lagi artikel2 berbobot….
@Tulus Budi
Jumpa lagi Bro Tulus. Makasih udah mampir lagi.
Wow…. blog master of marketing strategy… lumayan dapat dikit ilmunya, siapa tau bisa diaplikasikan ke bidang yg lain….hehehehehe salam kenal om mind genesis….
@Numpang lewat
Salam kenal Uhuuuuuuuuuy
welcome back to high class analysis strategy om MG, mg tambah greget lg dalam mengupas strategy market otomotif kedepan
Thank You Bro O=O makin Uhuuuuy dengan kehadiran anda tentunya.
Yang pasti setelah baca artikel ini, Nissan emang Oke , tidak mau jatuh kepada kesalahan yang sama yang dibuat Yamaha.
Gaya marketing Nissan sealiran dgn gaya marketing Yamaha.
joosssss…..
komunitas yang terlupakan
tinggal tunggu gebkran GL lgi..
turun harga kaya R25?
Saya setuju sama poin terakhir, abis bubar nobar ga ada lanjutannya. Kebetulan saya ikutan Nobar juga di CiWo Surabaya bersama komunitas Datsun DGCI. Andai setelah nobar dan kuis ada semacam coaching clinic bakalan mantep ya?
BTW salut buat Nissan Datsun yang selama adanya DGCI supportnya luar biasa untuk komunitas, semoga berlanjut n ngga mengulangi dosa di masa lalu yang sekarang masih dilanjutkan Yamaha
http://motorrio.com/2015/04/10/kisah-jumat-jangan-pernah-melihat-orang-dari-luarnya-saja/
Om Komeng is back!! Kangen sama tulisan dan insightsnya!! hahaha
Jangan ngilang lagi donk, welkom bek 😀
Anyway, setuju sama isinya. Sebenernya secara pribadi gue puas banget sama Nissan GL, pernah punya yg highway star jaman masih 1800 cc. Puas banget, bawa Jkt – Bandung one way cuma abis 1 strip bensin pake total/shell, gue prefer total sih. Manual ya, jadi tergantung supir :p
Nissan itu sebenernya punya potensi menggedor kedigdayaan Toyota, tapi yaaaa berasa gak maksimal memang. Xtrail baru gue gak suka desainnya, pilar C/D nya kerasa patah gak nyatu desainnya. Soal mesin gak tau sih, tapi sering denger xtrail termasuk boros, entah soal march ya.
Yg jelas temen make march puas banget sih katanya, tapi memang dia ngerti mobil. Lain halnya mungkin dengan konsumen lain yang kebanyakan awam, nyari mobil cuma iriiitt iriiitt iriiitt aja, tanpa cari tau yg realistis gimana atau cara nyetir yg lebih hemat bensin. Jadi gue pribadi dan temen ini merasa march cukup reasonable lah, malah gue belum pernah denger di Jkt ada isu yg bilang march boros kaya di tulisan atas, kecuali kasus gugatan hukum soal iklannya dulu ya, yg mana menurut gue konsumennya aja awam dan lebay. Imo, kalo mau iriiiiiitttt banget cekek aja tuh bensin, monggo mesin overheat.. atau naik sepedah sekalian :p
Udah ah jadi ngelantur, haha.
Ditunggu insights kerennya lagi, om Komeng! Ayo tulis ramalan brand brand R2 besar hingga 2020 XD
Cheers.
@Motor Batangan
Kangen juga komentar komentar Bro Motor Batangan yang luar biasa.
@motor batangan
Kasus gugatan hukum soal iklan irit march itu dilakukan karena konsumen yang tidak puas dan gugat Nissan karena iklannya, setelah kasus ini mencuat banyak yang terpengaruh secara image march ini boros. Belum lagi beberapa konsumen march yang keliling dgn mobilnya dgn stiker nissan march gue boros. Sering ketemu dgn ini mobil…herannya kok ya gag dijual jual kalau merasa boros mobilnya LOL. Saya rasa pasti dapat uang saku lah dari kompetitor.
@SAS
Iya sih, tapi menurut gue pribadi itu adalah bentuk ekspektasi berlebihan konsumen yang sepertinya berharap terlalu tinggi dan percaya begitu saja dengan face value iklan, padahal itu bahasa marketing. Konsumen yg paham mobil rasanya akan lebih realistis dan menilai dengan lebih dalam, sehingga gak akan termakan dengan iklan begitu aja, pun gak akan menuntut begitu tinggi.
Di sisi lain, ini risiko pabrikan yang punya konsumen dari berbagai segmen. Penilaian gue sih ini kasus lebay aja, tapi mungkin saja terjadi dan akhirnya kejadian juga. Baiknya kedua pihak yang realistis aja lah kalo berharap atau promosikan sesuatu, yang lebih masuk akal. Tugas pabrikan juga mendidik konsumennya. Btw kasus itu akhirnya gimana sih?
@Mind Genesis
Haha, gue jarang komen kok dan cuma analisis dengan penilaian awam aja, masih perlu banyak belajar gak kaya yang lebih sering komen menganilisis secara dalam dan smart di blog ini. Tapi seneng tiap baca insightsnya, bikin nambah ilmu. Ditunggu tulisan tulisan berbobot lainnya seperti biasa, om.
Cheers.
@ Motor Batangan
Akhir dari kasus NMI Nissan Motor Indonesia kalah dalam sidang pengadilan dan wajib membeli kembali mobil itu senilai sekian gitu. Kayaknya pemakaian iklan yg serupa juga dilarang.
Efeknya banyak konsumen (setau saya eks ordal yg sakit hati) melakukan kampanye keliling pakai mobilnya sendiri yg ditulisin Nissan gue boros dan semacamnya.
Efeknya tentu terasa sampai penjualan.
Saya rasa ini black campaign kotor yg didanai kompetitor mumpung ada pelaku.
Bahkan saat kasus ini mencuat, anggota klub yang junior dalam hal otomotif banyak mempertanyakan hal ini. Walau yang sudah paham bisa kasih pengertian. Masyarakat awam yg paham mobil sih tidak terpengaruh, tapi yg gag paham otomotif? Mengingat segment city car ini banyak didominasi oleh orang orang yg kurang paham otomotif, ibu ibu muda, anak muda first user dll. Jadi cukup terpengaruh….disaat yg sama brio keluar dan agya ayla mengintip….selanjutnya bisa anda tebak Bro.
@SAS
Ah I see.. Emang tugas pabrikan juga ya kasih pendidikan ke konsumen. Jadi pelajaran buat semua, menurut gue kalo iklan menjual atau mengharapkan sesuatu yang wajar realistis masuk akal aja lah. Terlalu banyak energy terbuang percuma jadinya..
Di R2 ada potensi kasus serupa bisa terjadi tuh.
@motor batangan
Ya pastinya potensi kejadian serupa bisa terjadi juga di r2. Bisa jadi pelajaran yg menarik.
Bagi saya :
Dosa ketika motor yang dikeluarkan pabrikan itu BOSOk.
ITU BARU DOSA.