Result Nissan GT Academy Indonesia (Jakarta-Surabaya)

Sebuah campaign perusahaan otomotif itu harus memikirkan banyak hal. Mulai dari Brand Activation, image yang mau dipenetrasikan saat campaign, community relationship dgn Brand yang bersangkutan hingga emotional bounding yang mau diikatkan ke benak audience lewat memorable experiences yg sengaja di buat saat event berlangsung.

Nah khusus yang terakhir ini… Untuk Nissan GT Academy gue acungi 2 Jempol. Ya 2 jempol terbalik, menghadap ke bawah. Serasa dejavu melihat aktivitas Yamaha belakangan ini. Ternyata Nissan semakin di depan Yamaha dalam hal membuat Bad Memorable Experiences bagi customers nya.

Banyak sekali

peserta di bawah umur 18tahun yang dikecewakan dengan tolakan “kasar”. Padahal mereka ini adalah barisan pengagum setia nissan GTR versi Gran Tourismo sebuah game konsol PS3 yang sangat digandrungi anak muda under 18. Harusnya Nissan bisa mengakomodir hasrat berpacu bermain game mereka, tidak perlu sampai berpacu di arena real balap seperti rekan rekan mereka yang 18up. Cukup diwadahi aja, boleh ikutan mencoba gamenya aja mereka sudah senang. Apalagi ada side competition nya bagi under 18.

Bicara soal Bad Memorable Experiences tentunya berakibat pada Emotional Bounding yang terjadi dengan Brand Nissan itu sendiri. Disini sudah bicara ego dan perasaan bung. Bad Memorable Experience itu akan melekat kuat dalam waktu yg cukup lama. Dari muda mengakar mengoyot mendendam #eh mengendap sampai usia tua.

Berikut nich sekelumit aja, sebut aja namanya Donny, Donny bersama 3 orang temannya. Mereka berempat datang untuk mencoba tantangan GT Academy…#eh dari 4 orang ini hanya 1 temen Donny yang bisa ikut. Lainnya ditolak dengan “tegas” bahwa hanya untuk 18 tahun ke atas. 3 orang ini masih di bawah 18 tahun. Mereka paham dengan kondisi ini bahwa untuk memperoleh SIM seperti yang dipersyaratkan harus 18 tahun. Bertiga mereka memelas pada Panitia untuk ikut tantangan ini, sekedar mencoba saja. Point yg diperoleh dianggap hanguspun tak mengapa, asal boleh mencoba saja tantangan dgn simulator GTR idola mereka. Jawaban kasar mereka terima, pokoknya harus berusia 18tahun. Yah udah mereka berempat dengan solideritas akhirnya pulang dengan tangan hampa ke rumah mereka. “Shit” “gue penggemar GTR loh, tapi gag akan gue beli mobil Nissan seumur hidup gue”, umpat Donny.

Nangkep khan yg dimaksud Bad Memorable Experiences yang mengakibatkan Bad Emotional Bounding bagi Brand tersebut. Beginikah yang Nissan harapkan dengan goal acara campaigns Nissan GT Academy ini?

Good Goal, Good Concept, Bad Execution, Bad Result.

Oh iya terakhir ini kok Nissan makin gencar promosi ya…maksud gue Promonya kok berciri khas Yamaha Banget Githu loh!!! Tanpa core strategic marketing yang benar, mengandalkan kreatifitas gila gilaan, tapi “no meaning”. Bisa ikutan mampus kayak Yamaha loh. So gue berani bertaruh market share Nissan Indonesia bakalan makin nyungsep 1-2 tahun ke depan. Beliaved my Opinions dech. Silahkan di bookmarks dan dilihat hasilnya.

So Nissan semakin di depan Yamaha dalam hal bad execution campaign. Mungkin banyak orang eks Y yang sekarang bercokol di sini kali.
Who Knows??? Kok Dejavu banget ueeeey liat pergerakan Nissan 1 tahun belakangan ini.

Uhuuuuuuy dulu ah.

Makin lama makin Uhuuuuuuuuuuuuuy!!!

12 thoughts on “Result Nissan GT Academy Indonesia (Jakarta-Surabaya)”

  1. kan udh ada aturanny soal min. umur…yg bikin bad y krn mereka sendiri…panitia udh pny aturan…ibarat org mau bli motor…butuh fc ktp…si pembeli g bs kasih…akhirny g di ACC..masak mau nyalahin dealerny…pembeliny tuh yg buta huruf baca peraturan

    1. @harris
      Caranya tolak gak elegant, khan bisa aja sediakan 1 simulator pod buat under 18 untuk ikutan menikmati sensasinya. Trus kasih aja hadiah hp atau apa kek githu. Jadi good memorable experiences deh. EOnya yang kurang proffesional atau jangan jangan tuch dari orang dalam Nissan sendiri yang buta customers insight dan tidak tahu branded services? Salam uhuuuuuy aja dech.

  2. Betul banget, aku kecewa berat ama Nissan. Abis aku penggila game gran tourismo, mobil kesukaan aku ya GTR nissan itu. Tapi saat mau coba GT Academy aku ditolak. Okey gpp dech aku ngerti. Coba simulatornya aja gag boleh padahal aku ikut ngantri dan aku udah omong ama masnya yang jaga bahwa aku ikut main aja gag usah masuk point kompetisi karena under 18. Btw umurku 17tahun loh. Eh masnya yang jagain bilang kalau mau tanyain dulu ama orang dr Nissan. Terus abis dia tanya ama mas mas yang lain eh jawabannya gak boleh titik. Karena berbahaya bagi under 18. Bahaya apaan nich khan cuma simulator doank. Kecewa dech ama merk ini.

  3. Heart share turun, market share pasti ikutan turun. Ditunggu aja market share Nissan makin jatuh dan drop. Prediksi mind genesis gak pernah meleset. Kayak nujum jadi kenyataan wk k k k.

  4. Iya ya knapa cara promosinya ada spirit yang sama ama yamaha Ya. Bahkan secara gak sadar seperti pola pola promosi dan communication ada benang merahnya.

    @MG
    Bukan 1 tahun terakhir, menurut saya kok 2 tahunan terakhir.

  5. Mungkin standar penerimaan posisi sebagai GM marketingnya sama seperti y kali…hehehehehe…. it’s all about the person who can make a good strategy… mungkin perlu konsultasi dgn pak WS kyknya….

  6. Mungkin juga mereka adalah orang-orang yang nggak puas sama perusahaannya. Entah karena merasa digaji tdk layak, atau dapat bos yang bebal, atau kreativitas yang tersumbat.
    Orang- orang macam ini nggak akan bertindak demi kebaikan perusahaannya.
    Ya macem sales yang nolak orang beli secara tunai.
    Jelek untuk citra perusahaan? Nggak urus. Emang gue pikirin.

    Kalaupun dulu brand ini pernah sukses, bisa jadi bukan karena pimpinannya. Lebih karena beberapa orang karyawan yang memiliki ide dan kemampuan yang lebih dari si bos. Sadar akan keadaan yang tidak sehat, mereka pun hengkang.

    Karena menurut saya, mungkin tim mereka ini gagal memahami apa yang diinginkan konsumen. Gagal memosisikan diri mereka sebagai manusia normal. Semua orang suka bermain. Bahkan yg udah bapak-bapak pun senang.

  7. @harris
    Pemuda tanggung yg belum cukup umur aja bisa beli motor di dealer, cukup pake ktp bune, pakne atau kakaknya. Jika tidak ada sales dealer gak keberatan mengatur.

  8. Saiya ada pengalaman gak enak juga di gt academy, tapi posisi di ciwo surabaya. Ditolak dengan sikap arogan “pokoknya gag boleh walau coba saja, titik. Dibawah 18 tahun gag boleh. Gak boleh!” Sambil melotot melotot githu.

  9. padahal Nissan di surabaya, dipegang oleh MPM, perusahaan yang sama yang pegang motor Honda dijatim, tapi kok gayanya malah mirip Yamaha, kawin silang kali ya wkwkwwkk

    Yamaha itu kreativ tapi tidak pandai bisnis, ibaratnya Yamaha itu seperti tesla, pintar tapi kepintarannya malah dimanfaatkan orang-orang seperti edison, yang jadi kaya raya lewat patent yang dibuat karyawannya… shame of you edison wkwkwkwkwk

    https://mariodevan.wordpress.com/2015/06/06/ekonomi-melambat-yamaha-tetap-agresive-telorkan-produk-baru-apakah-sukses-berikut-analisa-madev/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s