Indonesia Champion di Event GBWC 2017; Gunpla Builder World Cup 2017. “Chance merebut gelar Juara Dunia di GBWC 2018”

Event Gunpla Builder Word Cup 2017 (GBWC 2017) baru saja berakhir pada tanggal 17 Desember 2017 yang lalu bertempat di Gundam Base Tokyo, Odaiba-Tokyo, Japan. Negara Philipina telah resmi menjadi Champion untuk Open Course, sedangkan untuk Junior Course tuan rumah Jepang menjadi Champion GBWC 2017 ini. Walau event ini sudah berlalu, namun euphoria event tahunan ini masih tetap terasa di kalangan Gunpla Builder seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Gunpla Builder Indonesia juga turut merasakan aura eforia yang sama. Bagaimana tidak event GBWC ini adalah event paling Prestisius dan paling Berbobot dari semua event Gunpla Builder Competition yang pernah ada. Event GBWC adalah kompetisi gunpla builder prestisius yang digelar tahunan oleh Bandai sendiri sebagai Prinsipal Brand GunPla ternama asal Jepang.

top

Dengan peserta yang berasal dari 16 Negara Besar di Dunia, mulai dari Amerika Serikat, China, Italia, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Perancis, Australia, Taiwan sebagai peserta World Cup ini, bahkan termasuk Indonesia juga, event ini menjadi event kejuaraan dunia yang luar biasa ketat dan memiliki nilai kesulitan yang tinggi bagi pesertanya. Namun peserta dari Indonesia juga tidaklah boleh dipandang sebelah mata. Walau masih banyak peserta yang memiliki kualitas entry yang masih pas-pasan, namun beberapa peserta yang ikut sudah memiliki entry dengan kualitas International. Bahkan dapat bersaing dengan kualitas entry dari negara-negara besar lainnya. Continue reading Indonesia Champion di Event GBWC 2017; Gunpla Builder World Cup 2017. “Chance merebut gelar Juara Dunia di GBWC 2018”

2018 eranya Sport Classic di Indonesia, including Japanese Mindset Market Outlook

IMG_9226

Saat ini, kalau kita bicara soal motor sport itu bicara soal selera, bukan cuma kebutuhan angkutan yang sifatnya pribadi. Setelah pasar Indonesia selama berpuluh puluh tahun cuma dipenuhi oleh sport Naked 150cc, pasar Sport Racing 250 menjadi Euphoria, disusul oleh boomingnya sport racing 150cc. Namun Sport Naked 250cc nampaknya kurang diterima oleh pasar Indonesia. Hal inilah yang seringkali menjadi Hot topic saat annual meeting oleh para Prinsipal Pabrikan Motor asal Jepang. Pasalnya dengan membuat 2 macam Varian (Racing & Naked version) untuk mesin kubikasi yang sama, yaitu 250cc maka effisiensi produksi akan semakin baik, margin akan semakin lega. Namun apabila salah satu varian mengalami macet penjualannya/jauh dibawah aiming target penjualan, maka varian tersebut justru akan membebani varian yang lain. Jika sudah begini lupakanlah bermain variasi couple produk yang seharusnya bisa saling menunjang satu dengan lainnya.

Dilema!!!

Inilah yang menjadi dilema… Continue reading 2018 eranya Sport Classic di Indonesia, including Japanese Mindset Market Outlook