Suzuki nampaknya selalu fokus untuk menjadi yang tercepat. Dengan fokus pada performance mesin dan harga yang paling bersaing dibanding kompetitornya. Rumusan ini yang selalu dipakai Suzuki di roda 2. Sayang masalah desain masih nampak ketinggalan dengan selera desain Jepang yang kental banget. Ya…kental banget selera Jepangnya.
Sampai di sini pasti banyak yang tidak setuju dengan mengatakan kok desain ketinggalan jaman itu selera Jepang. STOP!!! Gue gak bilang selera desain Jepang itu ketinggalan Jaman loh!!! Masalahnya di Jepang sendiri itu kaya dengan berbagai aliran desain. Nah, selain budaya Ultra Modern, juga berbagai budaya pop culture sangat kuat di Jepang. Bahkan budaya dan selera tradisional masih kuat terjaga di berbagai pelosok negeri dan tetap hidup tumbuh berdampingan dengan kemajuan yang sangat pesat di masyarakat Jepang. Disinilah Teknologi dan Seni Budaya menjadi harmoni yang hidup di jaman modern. Disatu sisi Jepang sangat maju (dengan teknologi dan ilmu pengetahuannya), akan tetapi juga sangat kuno (tua umur kebudayaan dan kepercayaan yg dianut masyarakatnya). Disatu sisi Jepang sangat sains, akan tetapi juga sangat klenik dalam hal kepercayaan. Berbeda jauh dengan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya yang lebih tidak komplek; kalau yang modern ya tidak percaya klenik, kalau yang tidak terjangkau pendidikan ya jadi klenik. Di Jepang pendidikan sangat merata dan seorang yang berfikiran maju dan modern juga mempercayai hal hal yang mistis.
Nah kembali kepada aliran desain, Jepang sangat unik dengan berbagai aliran desain, salah satunya adalah aliran desain yang merakyat yang diikuti oleh Suzuki. Lihat betapa desain motor motor suzuki sangat kental dengan nuansa yang merakyat ini. Desain Suzuki ini akan dianggap bagus oleh sebagian besar akar rumput masyarakat Jepang. Namun tidak begitu halnya dengan masyarakat Indonesia yang lebih homogen selera desainnya. Di Jepang sendiri Suzuki punya penggemar fanatiknya tersendiri, hal yang sama berlaku untuk motor Honda Yamaha dan Kawasaki. Lihat saja masing masing memiliki keunikan desain tersendiri. Belum lagi keunikan performa mesin masing masing. Dengan ciri khas masing masing yang sangat kental mereka beradu baik dalam circuit, race, dijalan maupun penjualan.
Nampaknya di Indonesia desain ini lebih homogen dipengaruhi 1 aliran trend desain. Nah masyarakat Indonesia yang mudah ikut ikutan terhadap trend terkini seolah tidak mau dianggap tertinggal dengan menyukai trend lainnya. Sehingga dari Jaman ke Jaman, Dari Dasawarsa ke dasawarsa maka trend yang ada dan cocok akan menguasai pasar. Bahkan lucunya terakhir ini (10 tahunan ini), “Desain Honda semakin Yamaha dan desain Yamaha semakin Honda” khusus di Indonesia. Hal ini terjadi demi mencari titik keseimbangan antara trends yang diinginkan oleh pasar dan ciri khas desain produk brand masing masing yang harus tetap dipertahankan. Maka saat 2 penguasa pasar ini dulunya sempat bersaing sama kuat, maka terjadi pencarian trend desain yang harus dikompromikan dengan ciri khas masing masing pabrikan untuk tetap memikat pasar. Akibatnya pada saat itu desain Honda makin Yamaha dan desain Yamaha makin Honda.
Trend masih terus berubah…
Kalau pada kelas motor sport 250cc, Desain Kawasaki Ninja membawa kiblat yang cukup kuat mempengaruhi trends yang terjadi di segment ini. Nah….. Honda dan Yamaha masih harus berjuang. Betul masing masing produk memiliki keunggulan masing masing dan kekurangan masing masing, namun Trend Desain cukup kuat pengaruhnya pada keputusan pembelian calon pembeli.
Untuk Suzuki GSX-R250 dual silinder, hampir dapat dipastikan memiliki dapur pacu dengan tenaga luar biasa khas Suzuki. Mesin mesin Suzuki hampir selalu berkarakter power besar dan rpm yang mampu digenjot tinggi. Secara mesin akan bersaing dengan karakter CBR250RR. Namun Suzuki memiliki ciri khas berani perang harga untuk mengebrak pasar. Pastinya secara harga akan bersaing dengan R25. Nah kehadiran GSX-R250 ini akan menjadi opsi murah CBR250RR. Sama sama berkarakter Racing, tentunya dengan Desain ala ciri khas Suzuki yang masih ogah kompromi dengan kemauan pasar Indonesia.
Bagi Gue yang telah lama tinggal di Jepang sih oke oke aja desain Suzuki ini, namun bagaimana dengan mayoritas calon pembeli Indonesia? nampaknya faktor harga yang nantinya akan memainkan peranan untuk menyeimbangkan kekurangan daya pikat desain dengan memberikan daya pikat ekonomis.
Sekian salam uhuuuuuuuuy dari Osaka!!!
kan baru beredar patennya doang om komeng, semoga aja wujud jadi nya lebih ke serera indo ye om.
uhuyy..
Nah itu dia, dimiripin cbr250rr aja tuh, bagus desainnya, tp harga lebih murah 😂
====================
Oh begini tanggapannya
http://semarmotoblog.com/2018/05/19/klarifikasi-shock-honda-pcx-150-bengkok-dari-ahm-beserta-videonya/
Kok kita ga ketemu di Jepang..?? 😂😂
http://kobayogas.com/2018/05/19/video-blogger-ikut-balapan-di-indonesia-cbr-race-day-2018-dibuang-sayang/
Om Komeng d Jepang lg soting ini saur mang
Wkwkwkw
wkkwkw
http://kobayogas.com/2018/05/22/ketika-keluarga-maxi-berkumpul-nmax-pcx-forza-dan-xmax/
Soting saur dgn judul gangbang anal KELAMUD suwegeerr🤣🤣
Kesimpulan saya setelah baca artikel ini.
Suzuki akan mengeluarkan GSX 250 buat pasar Indonesia.
Desain Body Suzuki akan mempertahankan ciri khas Suzuki
Harga dipasang termurah atau paling tidak sama seperti R25 gen saat ini.
Waduhh R25 layu sebrlum brrkembang klo kaya gini caranya
Woi katjung.. sana urusin target dulu.
Ingat target numbangin nmemex 3 bulan…
Mungkin skrng SMC udh mulai berubah soal dsain lek.. udh mulai dengerin masukan” dri indonesia soal dsain udh di mulai dari new nexII yg memang dsainya jauh melompat dri kebiasa’an suzuki.. Siapa tau nantinya calon GSX-R300-250 akan jga ngikutin selera indonesia.. Singleheadlamp udh jdi ciri khas GSX-R meski klo di indonesia itu motor sport harus dualheadlamp kata fara fansboy
uhuy
https://kirana125.wordpress.com/2018/05/20/jelajah-jalur-lintas-selatan-lumajang-malang-blitar-jawa-timur/
Kalo menurut saya nih, GSX R150 dan Nex II itu mengurangi harga dengan tidak memasangkan fitur yg sama dengan kompetitornya. Ujung2nya kalo GSX R150 dikasih ban super gambot & USD jatuhnya harga 11-12 sama R15. Nex juga gitu hadir tanpa acg sss & pbl
Begitu pula nantinya di kelas 250. Keknya harga ga bakalan terpaut jauh sama kompetitornya IMHO
Kelas 250 adl kelas gengsi,ga usah maen harga kyk entry level.Apalagi soal fitur
Jangan salah om
Satu yg belum suzuki punya adalah brand image khususnya dikelas 250cc 2 cylinder
Hal ini jadi momok paling menakutkan bagi pabrikan untuk berani terjun
romantisme FXR 150 masih melekat lo di speed lover, asal gebrakannya kyk FXR 150 yakin dah bisa ngejar, yang jelas 250 cc pasarnya tinggal diisi speed lover,itung itungan kudu mateng
segmentasi pasar itu makin jelas batasnya, dulu blur karena pilihan dipasaran terbatas, sekarang sport 250 itu hanya diisi oleh speed enthut/lovers, bikin jangan nanggung, mustinya kejadian FXR 150 jaman dulu berani di ulang sama sizuka
gw harap sih suzuki ga ikut2an pake dual headlamp
tetep di jalur big bikenya saja
Kl mau bikin gsxr series yaa…ikutilah garis desain gsxr. Gak usah jadi cbr 250rr atau ninja ER-250 atau R-25
GSXR250…. Speed , Power and Unique
Speed dapat..
Power apalagi..
Unique (design)nih yg rada2 ngeri2 sedap..
Wkkakakakkaka
lawannya adalah dirinya sendiri.
Sebenernya garis desain keluarga GSXR itu bagus kok dengan ciri single headlamp yg khas banget, dulu FU aj bisa kok bagus pakenya, msak di 250 ga bs bikinnya
Desain Honda yg makin Yamaha dan sebaliknya. Kalimat yg sdh lama di pikiranmu dan baru di blog ini ada blogger yg tulis. Ia sih dulu yamaha desainnya keren. Sekarang kurang keren. Honda jd lebih keren dari Yamaha sekarang. Kalau suzuki jujur dr dulu sampai sekarang tetap biasa aja.
Kalo gue lihat sih sebenarnya honda bukan mengikut desain yamaha,tapi desainnya yang mengikuti zaman..teringat desain honda revo gen awal yg lancip2 mirip jupi mx,eh di gen kedua direvisi jadi bulet2 lagi…kok malah direvisi,..ya mungkin konsumen honda saat itu belum mau menerima, dimana pengguna revo kebanyakan dari kaum bapak2/tukang ojek, yg lebih memilih fungsionalitas ketimbang desain, yg mana akhirnya desain lancip2 direvo dimunculkan kembali setelah 10 tahun dirilisnya gen pertama…
design2 yang unik itu perlahan hilang, demi mengikuti selera pasar orang indonesia, liat mio yg dimirip2in sama beat (krn beat laku banget), liat nex 2 yg mirip mio soul 2010, dan ironisnya tetap beat yg laku, huft
Ggw pribadi mulai eneg liat design dengan banyak sudut2 tajam, yg terlalu racy
Sama dong