Kali ini Gue mau sedikit membahas masalah touring menggunakan matic gambot. Mungkin di negara asalnya, gak kepikir kalau matic gambot ini akan berfungsi untuk touring, namun ini Indonesia, jangankan matic gambot, kelas bebek 100cc juga bisa dipakai touring koq. Uhuuuuuuuuuy dah!!!
Jelas untuk performa dan kenyamanan pemakaian harian dalam kota PCX lebih unggul dengan riding filling yang begitu halus dan nyaman, maklum juga produk ini juga penyempurnaan produk terdahulu juga bisa dibilang menyempurnakan diri dengan menutup kekurangan yang ada pada kompetitornya. Namun… bagaimana jika kedua motor ini digunakan untuk melakukan agenda touring luar kota.
Nah touring luar kota ini akan digeber sepanjang 207km, pada jalanan aspal mulus, kontur sedikit berbukit naik turun dan banyak kelokan, namun ada juga jalanan datar sepanjang 56km. Emang enak banget rasanya riding di atas matic gambot ini, nyaman dan terasa stabil. Apalagi saat pagi hari hawa sejuk menerpa wajah dengan helm half face KYT dan diperlengkapi dengan kacamata Oakley Romeo.
Kendaraan PCX dan NMAX yang kami gunakan bergantian tiap stop point, total ada 5 stop point. Walau jalan yang ada antar stop point tidak sama persis…namun masih bisa kami melakukan komparasi performa keduanya.
Awalnya menggunakan PCX terasa lebih nyaman dan lembut, namun lama kelamaan koq terasa terlalu lembut bantingan di jalanan panjang dan terasa borring, seperti tenaga terlalu lembut dan tidak powerful saat melibas tanjakan perbukitan. (mungkin juga karena karakter kami aggresive, terbiasa pakai sport 250cc / moge 600cc). Rasanya gimana ya, susah digambarkan…. semacam memaksa gadis muda belia untuk main kasar lah kira kira. Berbeda dengan NMAX, rupanya karakter NMAX saat di paksa bergasing terus pada putaran tinggi terasa powerful, medan berupa bukit bukit landai, naik turun tidak menghalangi NMAX untuk menunjukkan kebengisannya, lebih binal dan cocok untuk menghadapi tantangan touring jarak jauh meurut Gue. Bedanya memang tipis secara power, tetapi di feeling terasa beda githu loh, semacam greget saat gas dipelintir dan terasa ada tenaganya. Jadi untuk jalanan aspal perbukitan naik turun NMAX dapet skor lebih. 8vs7
Masuk jalan perbukitan yang berkelok kelok, naik turun, kiri kanan, kanan naik, kiri turun dll. NMAX lebih pas buat diajak main betot gas saat tikungan, lebih menancap di aspal saat diajak miring miring mengikuti kelokan jalanan. Kestabilan NMAX lebih terasa. Bukan berarti PCX tidak stabil, akan tetapi saat bermaneuver dengan PCX seperti pengemudi harus ada sedikit extra fokus untuk menjaga kestabilan motor. Ekornya seperti ngebuang mendal mendul. Sebaliknya bermaneuver dengan NMAX terasa Firm dan mudah aja diajak mengikuti toring line path saat kelokan. (bukan race line ya 😀 ) tanpa perlu ektra konsentrasi untuk menyetabilkan kendaraan gambot ini. Jadi NMAX juga memiliki skor lebih, yaitu 8.5vs6.5
Diakhir perjalanan kami, yaitu jalanan lurus lurus panjang dan datar. Kami coba geber habis motor-motor ini, mungkin karena sebelumnya sudah naik turun naik turun terus, rupanya ngoss ngosssan juga. PCX nampak kecapekan, sudah tidak responsive diajak geber geberan di jalanan lurus yang datar. Namun NMAX masih dapat di bejek bejek buat menyalurkan tenaganya yang rada binal ini. skor kami masih untuk NMAX 7.5vs6
Memasuki perkotaan, cape memang, tapi setelah kami istirahat makan siang sebentar, kami coba puter puter kota. PCX memang terasa lebih elegant dari pada NMAX yang binal. PCX kali ini yang mendapat skor 8vs7
Okey silahkan pilih sendiri Prices atau Janda eh…maksud Gue PCX atau NMAX.
prawan muda belia VS Janda Binal nan Kenthir…..
Waduh waduh…. jadi buat endurance lebih enak janda binal nan kenthir
yoi, buat agresif dan “ugal-ugalan” Nmax terasa lebih cucuok meong …
http://kobayogas.com/2018/06/26/all-new-yamaha-r25-terbaru-tidak-akan-memuaskan-konsumen-indonesia/
Meong
Meooong Om
Mungkin bisa dicoba lagi bergantian antara princess dan janda sekalian diajak turing.
Upss
Sepakat !!
yach pcxmemang di desain spt itu, buat perkotaan saja. ngak ada yg salah,
sekarang tergntung konsumen.
wong cbr 1000 aja katanya tarikannya smooth.
palgi ini matic nya honda.
tapi kenapa plg bnyak pcx di jepang yach? apa karena modelnya
model simple modern dan performa mesin yg lembut
Tetep pilih princes nya. 😀
Semua matic yamaha vs honda, kesannya mirip kalo buat turing.
Honda kalo dlm kota, joossa..aluuusss..
keluar kota, naik turun bukit2, bakal ampun2an.. roda belakang ngebuang mulu.
Kalo matic uamaha sebaliknya
minggu kemaren solo kediri via ponorogo trenggalek make nmax terasa nikung enak aja boncengan lagi, blom nyoba pcx hehe