Ini hal yang sangat menarik, bagaimana sudut pandang orang Asing tentang berkendara motor di Jalanan Indonesia. Kita sih biasa aja ya tiap hari naik motor di jalanan kota maupun antar kota. Namun bagaimana dengan orang Asing, apa aja perasaannya selama berkendara di Indonesia, bagaimana pemikirannya dan apa saja komentarnya?
Nah kebetulan nih Gue ada kesempatan untuk Sunmori dengan beberapa orang ekspariat dari berbagai negara yang berbeda. Untuk motornya kita gunakan motor lokalan aja, cc kecil max 150cc. Type dan jenis motor berdasarkan preferensi masing masing, ada yang pilih Matic, Sport ada pula yang pilih Cub. Pokoknya motor lokalan aja yang ccnya maximal 150cc (155cc masih dimasukkan di golongan ini).
Nah ternyata asyik juga nih riding bareng orang ekspatriat dengan gaya dan ketrampilan yang berbeda beda, yang pasti jadi pengalaman keren yang menyenangkan. So kembali ke topik, gara-garanya Gue penasaran… eh satu satu gue wawancara bagaimana perasaan riding motor di jalanan Indonesia, bagaimana pemikiran mereka tentang pengendara Indonesia yang mereka temui di jalan, dan apapun yang ada di benak mereka. Nah jadi kepo khan??? Yuk baca terus
Semua Sudah Diterjemahkan dalam bahasa gaul Indonesia:
Bule Oztrali: Well berkendara di Indonesia asyik banget, jalanan macet dan harus sabar, kadang sering tidak tahu bagaimana harus melintas karena saya kurang paham aturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia. Yang mana harus jalan lebih dahulu dan bagaimana aturannya siapa yang boleh belok dan bagaimana aturan urutan yang berlaku, saya merasa pusing dan tidak paham bagaimana aturan ini berjalan karena saya sulit mempelajari siklus dan ritmenya. So jadi benar benar saya tidak paham. Anehnya mereka (pengendara Indonesia) bisa saling memahami saat bertemu di line yang sama atau harus crossing antar line, seperti team basketball yang saling memahami pikiran masing masing. Tapi walaupun saya tidak paham, lama lama saya enjoy dalam ketidak aturan ini. Seperti mengikuti ritme Nyali dan Kesempatan, sebuah petualangan juga rasanya, seperti bermain game. Saya suka itu. Kalau ada kesempatan seperti ini lagi saya pasti ikutan.
Bule Inggris: Awalnya saya sangat tegang dan takut, berkendara di Indonesia lebih seperti olah raga berburu dan mengendarai kuda dari pada mengendarai kendaraan bermotor. Disini setiap saat dan setiap detik saya harus berkonsentrasi penuh karena semuanya seperti tiba-tiba terjadi. Tentu saya suka kegiatan riding seperti ini diadakan bagi kami, dan nampaknya saya menyukainya. Namun kalau harus berkendara harian, mhm saya lebih merasa aman dalam mobil yang dikendarai oleh supir. Saya merasa sangat tidak aman walau tantangan dan adrenalin cukup menghibur saat waktu spesial seperti ini. Berbeda jauh di negara kami, Mengendarai motor masih jauh terasa aman dan santai. Tetapi di Indonesia saya justru merasa tengang dan sebuah tantangan yang berbahaya. Tapi kami Orang Ingris juga suka menantang Bahaya, jadi bagi kami ini lebih seperti Sport dari pada berkendara untuk mencapai tujuan.
Orang Jepun: Saya sangat mengagumi ketrampilan orang Indonesia dalam berkendara, mereka semua tampak sebagai pengendara motor yang advanced, hi skill dan sangat sigap. Namun saya merasa pengendara motor di Indonesia kurang memperhatikan keselamatan dirinya dan terutama pengguna jalan lain saat berkendara. Disini kita sering melihat anak kecil naik motor dalam kecepatan tinggi, atau orang yang tidak memakai piranti keselamatan yang cukup saat mengendarai motor. (pakai helm, jaket dan sepatu). Saya sangat takut dan kawatir saat melihat mereka berkendara, terutama yang berkendara seenaknya, melanggar rambu lalu lintas, serta tidak peka dengan kondisi lalu lintas yang mereka lalui. Saya pikir kalau kita sebagai pengendara harus mengutamakan keselamatan bersama, jika setiap pengendara motor dan pemakai jalan mau memikirkan kepentingan orang lain di jalan, maka jalanan Indonesia pasti akan lancar tertib dan aman. Dan berkendara akan lebih menyenangkan disini.
Orang Singapore: Saya frustasi dengan ketidak aturan di jalanan Indonesia, mengapa seringkali pengendara disini melawan rambu lalu lintas, melawan arah, bahkan menyerobot lampu merah. Apakah mereka tidak didenda melakukan semua hal itu? Bagaimana kalau sampai terjadi kecelakaan? Saya benar benar takut dan tidak menikmati acara ini, saya tidak mau mengulanginya lagi. Saya benar benar tidak merasa aman dalam kekacauan ini.
Bule Amrik: Cool Man!!! saya sangat bergairah mengikuti acara riding ini. Rasanya seperti petualangan dan kita bisa lebih bebas tanpa aturan. Di Negara saya berasal aturan berkendara sangat ketat dan ditegakkan dengan ketat juga, hal ini bikin berkendara terasa boring dan sangat menjenuhkan, tidak menyenangkan. Namun berbeda jauh di sini (Indonesia), aturan yang longgar membuat acara riding jauh lebih menyenangkan dan penuh tantangan. Saya merasakan nikmatnya angin kencang melewati rambut saya yang terurai karena angin, rasa kebebasan itulah yang memiliki sensasi luar biasa. (gila nih bule ikut ikutan gak pake helm dan melepas helm saat melihat orang lokal yang ditemui dijalanan pada gak pake helm). Kalau acara ini diadakan tiap minggu, saya pasti akan selalu hadir, saya garansi itu.
Bule Italia: Berkendara di Indonesia tak jauh berbeda seperti naik motor di negara saya, kita akan lebih flexibel dan lebih lincah saat melewati kerumunan jalanan yang padat. Nyali jelas diperlukan. Saya tidak masalah dengan pengendara lain yang tiba-tiba berbelok atau berubah arah. Tidak seperti rekan-rekan yang lain, kami orang Italia memiliki reflek yang baik saat berkendara, kami sudah terbiasa. Namun tentu saja saya sempet kaget juga saat motor berbelok ke kiri saat sign menyala ke arah kanan dan sebaliknya. Ini sering saya temui selama perjalanan kita pagi ini. (Dia hampir kena libas mak mak naik scoopy yang arah kemudi berlawanan dengan arah lampu sign, namun reflek bule yang satu ini emang jempolan sih). Tapi tentu saja saya bisa menyesuaikan diri, saya tidak lagi melihat dan perduli lagi dengan sign mereka. Yang penting bagaimana kelihatannya mereka mau bergerak ke arah mana? itu yang perlu diperhatikan. Saya menyukai acara ini dan saya dengan senang hati ikut kembali jika diundang.
Bule Brasil: Menurut saya berkendara di sini sedikit lebih menakutkan dari pada berkendara di negara kami. Disini pada umumnya orang akan berbelok tanpa memberi tanda terlebih dahulu, bahkan mereka seperti tak pernah melihat kaca spion untuk melihat belakang terlebih dahulu sebelum berbelok dan memotong riding/driving patch pengendara lain. Hal yang membuat saya bingung bagaimana mereka bisa terlebih dahulu mulai berbelok baru kemudian melihat belakang sambil menoleh-kan kepalanya. Tampak seperti mengejek bagi saya pada awalnya, namun barulah saya sadar bahwa itulah kebiasaan disini.
Orang Thai: Saya enjoy banget berkendara di Indonesia, mirip dengan di negara kami. Saya tak merasakan perbedaan berarti. Hanya saja saya sempat kaget ketika tadi di etape 1, kami berjalan kencang dan tiba tiba ada tonjolan di jalan, saya sempat hampir terlempar dari motor (polisi tidur). (doi kebut kebutan bersama bule Itali, sama chemistrinya).
Nah itulah sudut pandang dari orang asing ketika berkendara di Indonesia, memang ini opini pribadi, dan kita tidak bisa mengeneralisasikan, namun paling tidak kita bisa belajar bagaimana insight orang asing bagaimana pandangan mereka tentang kita.
Salam Uhuuuuuuuuuyyyyy !!!
wakakakakak, kalo bule komennya sama rata, riding di indonesia thrilling dan menantang.
Gak ikutan ke Gunpla Expo? dah dapet limited apaan?
lagi banyak problem kantor ni om…. ga sempet kelayaban
padahal tiap hari anter istri di kelapa gading udah seminggu ini.
ga terlalu minat sama mokit limited yg cuma beda warna doang sih, P-bandai mah hayuk deh.
wkwkwk, pandangan setiap orang berbeda-beda, ada yang suka dan ada yang tidak suka dengan kesemerawutan jalan rayadi Indonesia. Menarik, dibahas dari berbagai sudut pandang berdasarkan aturan di negara asal mereka.
sudut pandang budaya bangsa mereka juga
tul
jadi harus senang apa sedih ? 😀
dinikmati…
bagi rider expartiat yg biasa berkendara dgn aturan, berkendara di mareh menjadi lebih menantang, tentunya bagi yg berjiwa petualang kaya org amrik, tapi bagi org singapura yg biasa taat aturan, hal itu menakutkan
Saya sih tertawa tertawa saja lihat pemikiran si bule. Akan tetapi pas masuk kata kata orang Jepang jadi ngenes sekali hati ini.
Karena dalam pekerjaan sering ketemuan dan bekerja bersama orang orang Jepang saya jadi mengerti bahwa kata kata diatas itu sangat memalukan bagi kita.
Orang Jepang terbiasa mementingkan kepentingan umum dari pada urusan pribadi. Bagi mereka sarana umum milik bersama harus benar benar dijaga kenyamanan dan keamanannya, kebersihan dan keawetannya karena dipakai bersama, termasuk jalan umum. Di Jepang orang yg tidak memikirkan pengguna jalan yang lain sangat rendah martabatnya. Bagaimana mereka bersikap terhadap kepentingan umum atau kepentingan oranglain mencerminkan kepribadian dan martabat seseorang.
Malu saya sungguh malu …. kita sebagai bangsa loh.
tapi kenyataannya emang spt itu di kita,
kita juga malu kalu kita ke negara mereka.
Emak2 jd momok yg paling menakutkan 😂
Bagi bule “good boye” & taat aturan = Thrilling atau HELL!
Bagi bule “free spirit” & biasa nyalip = my everyday ride atau FUN RIDE
Dgn semua pendapat dari kontestan hanya satu yg bisa saya simpulkan
” So u keep cool n’ ride ” 😂😂
Setiap negara punya “keadaan” berkendaranya masing2, klo sama semua, apa bagusnya, mungkin seharusnya, riding experience di indonesia bisa menjd nilai jual tersendiri buat orang2 bule yg suka tantangan dan kebebasan, atau bisa jd ajang olahraga baru? hahahahahaha
sesekali bule bule diajak naik sk atau mira dong om komeng.. etapenya surabaya-solo. bagaimana komentarnya.
Kondisi lalu lintas suatu tempat mencirikan masyarakatnya.
Betul banget Bro
pussy singaporean
Kalau ane malah malu sama orang singapore yg lebih maju. Keruwetan dan tidak patuh aturan kita di jalanan apanya yang dibanggakan? Macam sungai kali item yang dipasang penutup jaring jaring. Cara kerja juga main tutup kesalahan dan yg buruk, eh malah bangga.
mereka cuma takut kena denda, klo indo hukuman dan dendanya galak ya pada rapi2 jalan dan kotanya, mereka tidak lebih maju dari kita, cuma posisinya saja strategis hahahaha , saya kadang kerja di sgp office
Gw tinggal dibali, banyak hule yg bad ass kok.
Lewat trotoar, ga pake helm, kadang kaya mabok sambil ngebut sampe dikejar2 polisi (gw liat sendiri di jalan pantai kuta, abis sunset, kan lagi macet2nya tuh).
Kayanya banyak yg enjoy bgt. Tapi banyak juga yg kaya kagok gitu, bingung dengan kesemrawutan