Lexi tak memenuhi harapan Yamaha, Sedikit ulasan dan analisa market!!!

Pada awal kemunculannya, Yamaha Lexi diharapkan jadi amunisi utama Yamaha Indonesia untuk melibas keperkasaan Honda di pasar AT LPM ( Automatic Low Price Model). Nah harapan dan ambisi Yamaha ini jelas tersirat ketika mereka berani menyebut motor baru ini dengan julukan “Baby Nmax”. Dimana diharapkan Lexi mampu mengguncang dan mengambil alih pasar seperti Nmax yang telah hadir lebih dahulu.

Namun harapan dan ambisi tersebut jelas tak terpenuhi. Bahkan saat ini Lexi…. menjadi beban bagi Yamaha Indonesia. Tidak hanya penjualan jauh dari target yang telah direncanakan, bahkan Lexi mengisi penuh gudang gudang Yamaha. Dealer dealer sebagai ujung tombak jaringan Yamaha Indonesia dipaksa untuk mampu menjual Lexi. Pihak Leasing yang bekerja sama juga seolah dipaksa untuk mampu menjadi pahlawan untuk menyelamatkan penjualan Lexi dengan DP rendah dan angsuran rendah, padahal kenyataan di lapangan NPL sangat tinggi. Hal ini jelas bikin kepala pusing tujuh keliling bagi para pengambil kebijakan Leasing. Nah begitu pula dengan pihak Main Dealers Yamaha, sejumlah activity ditargetkan dengan harapan mampu mendongkrak penjualan Lexi. Namun apa lacur dengan cara cara yang itu itu saja, bagaimana mau merubah keadaan yang ada. Inti penyakitnya belum tersentuh dan tidak diobati, percuma juga buang buang duit ratusan juta buat berbagai activity yang ujung ujungnya main discount!!! PRICE WAR!!! Nah…. makin tenggelam dalam banyaknya stock yang  menumpuk justru bikin Main Dealer dan Dealer jadi makin cemas.

Nah apa aja sih penyakit Lexi??? knapa menurut MG motor ini juga gak akan bakalan laku walau digadang gadang sebagai baby Nmax!!!

Pertama secara model, ini bukan baby Nmax, modelnya gak mirip dan beraura “Alien” seperti Nmax, justru menurut MG lebih terasa seperti “Reog”. Hanya pada bagian depan yang berbeda, bagian belakang terasa mio soul banget. Secara Design ; Vignette-nya buruk, komposisi berat gak balance dan harmonis. Yang parah lagi ini bukan selera masyarakat dan konsumen Indonesia banget.

Kedua, secara  Product Positioning. Nah di market warfare, Product Positioning harus dikomunikasikan secara tepat agar tercipta Product Image seperti yang diharapakan pada positioningnya. Nah menurut MG, Komunikasi pada product Lexi sudah gag tepat dan bias banget. Mau dibawa kemana ini produk? Masyarakat gag menangkap jelas dan akhirnya gag nancep di benak calon konsumen. Terus…..???Mau berharap calon konsumen memiliki passion untuk memiliki produk ini??? ya Susah!!!

Ketiga, Pricing Strategy gag banget… Kemahalan. Ini produk premium dengan mesin LPM, konsumen jelas merasakan hal ini. (bisa jadi akibat komunikasi yang gagal dan kurang hebat). Konsumen yang mampu jelas memilih produk diatasnya, selisih sedikit aja. Konsumen yang LPM category jadi berat dan gag mau beli karena diatas harga batasan psikologis mereka. Akhirnya dp dipaksa turun supaya lebih terjangkau, tapi angsuran khan tetap mahal atau sedikit makin mahal khan!!! Jadinya konsumen yang kelas dibawahnya bisa beli, terus susah untuk ngelanjutin kredit… NPL jelas memiliki track record jelek. Kalau sudah begini akan mempengaruhi tingkat suku bunga selanjutnya dan selanjutnya.

Keempat, BBN yang jadi mahal, karena harga jual OTR udah masuk Premium walau mesin masih di kelas LPM. Akibatnya ya cuan Dealer sebagai retailer makin tipis. Ngapain harus berjuang di produk yang cuan tipis. Mending fokus di produk yang laris manis dengan margin tebal khan!!!

Kelima, Produk ergonomi yang gag nyaman dan gag sesuai positioning produknya. Saat mengendarai Lexi, tubuh pengendara seakan dipaksa siaga mempertahankan arah dan kestabilan motor. Hal ini disebabkan bentuk sadel yang bagian ujung depannya justru melebar. Kaki dipaksa membuka seperti sikap kuda kuda dasar, tangan dipaksa memegang handle stir pada posisi “bhe shi” mirip kuda kuda, sehingga berat tubuh dan keseluruhan motor akan cenderung membebani bagian depan. Karena CG dan berat cenderung ke depan, akan membebani roda depan lebih. Sehingga makin liar ketika setang ditekuk membelok sedikit saja, nah butuh usaha bikin setang kembali lurus kedepan dengan posisi ini. Gak enak banget dan bikin cape. Bahkan di jalan keriting akan makin terasa liar dan butuh berkendara dengan siaga. Beda banget dengan sikap tubuh saat mengendarai Nmax yang bikin rileks, makin nyaman dan terasa elegant. Paham khan maksud Gue!!! Bayangin aja kalau cewek kantoran pake seragam dengan rok sepan harus naik Lexi. Nah pengalaman berkendara pemilik akan menjadi WORM ke kerabat, teman dan lingkungannya. ujung ujungnya juga menjadi bagian tetap dari produk image.

Sebenarnya masih ada beberapa lagi analisa yang menurut MG cukup mempengaruhi penjualan Lexi. Namun biarlah kolom diskusi menjadi media untuk saling melengkapi dan ajang silahturami pemerhati dunia otomotif.

 

Salam Uhuuuuuuuuuuy!!!

42 thoughts on “Lexi tak memenuhi harapan Yamaha, Sedikit ulasan dan analisa market!!!”

  1. Bilangnya produk Lexi ini premium. Eh benar juga kalau naik rasanya seperti naik kuda, jauh dari rasa premium.

  2. Dari awal liat pas launching udah feeling ada yang kurang sreg dari lexi, terutama desainnya wagu dan namanya, kalo baby nmax mending belakangnya pake -max juga. Pas coba dudukin di salah satu pameran, posisi ridingnya kok tegak sekali untuk ukuran baby nmax.

    Itu jok bagian depannya besar karena mungkin ngejar mirip jok nmax, tapi nggak didukung sama ergonomi yang mirip. Kalau begini udah dari sejak desain produk gagal donk.. kalau mau benerin ergonomi nggak bisa hanya facelift soalnya kan..

    Pasar indo masih belum bisa terima produk yang setengah setengah memang, mending ditargetkan untuk 1 segmen yang jelas sekalian.

    1. Ini jelas bukan produk setengah matang,

      Tapi produk yang dipaksakan menyandang tugas besar dan nama baby nmax.

      Atau bahasa halusnya produk buat cari untung.

      Eh malah buntung

      1. Maksudnya motor yang peruntukannya bisa mengisi 2 kelompok berbeda. Contoh cs 1, motor laki campur bebek, lalu lexam dan punya honda apa tuh namanya lupa, bebek campur matic, nggak laku semua.

        Sekarang si lexi ini setengah setengahnya adalah dia mau diwarisi sifat maxi skutik nmax, tapi fiturnya malah kaya skutik komuter dengan karakter yang bertolak belakang seperti udah banyak dijelaskan. Lalu desainnya yang memaksakan pertemuan skutik maxi dan komuter gitu malah jadi wagu, depannya kaya mau mengarah ke skutik maxi tapi siluetnya kecil, jadi keliatan dipaksakan.

  3. kalo saya bilang mah..
    -ini model wagu…Kita berharap model kek SMAX atau force 155 di taiwan eh malah di kasih model campur2
    -trus kalo di sebut baby nmax kenapa bagasi kecil banget kalah dibanding vario,
    -tempat isi bensin harusnya kek freego atau nmax atau aerox

    1. Setuju. Harusnya berkaca dari keinginan konsumen. Skutik model SMAX ato Force yg dibutuhkan. Mo namanya Lexi gapapa. Asal modelnya bagus.

  4. Ngakunya max series, baby nmax, tapi bagasi kecil.
    Secara konsep sih okey, tapi perlu pembenahan dari segi fitur dan desain.
    1. Bagasi harus besar, meskipun kapasitas lebih kecil dari nmax, bisa nampung helm fulface.
    2. Leg room ato tempat buat naruh galon kurang lebar. Harusnya bisa naruh galon secara berdiri dengan semprna tanpa kesulitan.
    3. Jok yang nyaman dan sesuai postur, ergonomi bangsa Indonesia.
    4. Garis body belakang, dari atas CVT hingga ke lampu belakang, serta model mika lampu belakang untuk lebih dipercantik.
    5. Kapasitas tangki BBM kurang besar.

    Saya lebih setuju model freego disebut baby maxy series, asal mempertimbangkan 5 hal di atas. Satu lagi tambahan untuk freego. Jok sedikit kurang panjang ke belakang.

  5. Yang diinginkan masyarakat itu SMax bukan lexi
    Yamaha mungkin takut smax makan nmax jadinya sok ide bikin lexi yang tampangnya gaje
    Pasar buat skutik tampilan maxi tapi dek rata itu besar tapi bukan lexi yang diinginkan

  6. Tapi ada lho yg lebih miris penjualannya dibanding lexi.. Yaitu freego.. Gimana menurut anda analisanya bung komeng?

    1. Freego sebenernya bagus. Sayang mesinnya mesin mio.
      Coba kalo freego dipasangi mesin Lexi.
      Sama itu leg room di panjangin dikit napa, kapasitas tangki dibuat lebih banyak (minimal 5,5 liter), sama jok dipanjangin lagi ke belakang.
      Intinya, skutik bagi orang Indonesia itu cuman 2 faktor penting aja, yaitu desain dan akomodasi (bagasi, leg room, bensin, penumpang)

      1. secara paket lengkapnya imho freego itu kalah di sektor apapun jika vs lexi, akan tetapi harganya mepet banget sama lexi. saya pernah mencoba mengajak teman (yang awam) dan bertanya mending mana (lexi vs freego) sambil melihat brosur harga di dealer. dia pun menjawab “mending lexi mas lebih mantep harganya sama”. yah mungkin faktor harga juga bisa menjadi penentu.

        1. Kalau kasus harga, saya setuju.
          Tapi kalau freego bermesin Lexi, dengan harga sekarang saya pikir lebih menarik freego.
          Tapi YIMM pasti gak mungkin kasih freego mesin Lexi, sebab sudah pasti akan membunuh Lexi
          Mungkin nanti jika Lexi sudah balik modal, di discontinued, baru akan muncul pengganti Lexi tapi mesinnya dicangkokkan ke model lain.

          1. Benar, mesin Lexi memang lebih menarik ketimbang mesin freego yang sekarang. But who knows jika kedepannya ada salah satu yang dikorbankan entah itu lexi ataupun freego untuk menjadi primadona di middle matic. Yang jelas YIMM memang suka strategi yang harganya bentrokan satu sama lain yang menurut saya tidak efisien.

    1. astaga om, serem amat udah mo diskontinu aja, kan belum lama beredarnya. lgian lexy ketinggian parah, bagasi kecil, tanki bensin jg kecil

  7. Yg paling mengganggu sih sebenernya gejala geter di stang, sy sdh merasakan saat plat nomor blu. Keluar, sama erhonominya yg aduhai, jinjit balet. Desain mah gitu, cuma yv jadi pertimbangan saat sy beli adalah promo harga yang ga masuk akal, masa lebih mahal freego, padahal naksir freego, secara desain dan ergonomi, cuma harga nya lebih menarik lexi. Sebenernya utk jarak menengah, 80km pp masih enak. Pertimbangan lain, mesin nya sdh vva, se generasi sama aerox. Jadi kalau sebentar lagi disvontinued, ya siap siap aj jadi barang langka

    1. Gag mungkin diskontinue dalam waktu dekat, sparepart yang udah di pesan Kontrak di pihak 3 masih banyak. Ya paling sampai semua Kontraktor habis baru suntik mati.

  8. Yang salah dari freego cm 1.mewarisi mesin mio yg banyak problem.Imej mesin mio udh terlanjur jelek

  9. Sejak awal yg diminta tu skutik yg benar2 maxi dg dek rata. Yaitu SMax/Force dikasih mesin Aerox (turun cc 125). Pasti josss buat hantam Vario series. Ealaaa yg kluar matic dg desain dan segmen gak jelas.

  10. intinya sih kalo Lexi mau dibuat laku dengan fitur2 oke, bisa2 aja kan yamaha bikin. tapi bakalan makan porsi kuenya Nmax ga?

    nah terus, kenapa vario 125/150 bisa jalan bareng sama PCX? kayanya ini ramuan yang ga bisa dibuat sama yamaha deh.

  11. Lexi terlalu banyak kontranya. Di tempatin di paling bawah kelas maxi yg harusnya jd gerbang awal konsumen kenal seri maxi itu sendiri tp ga didukung desain yg berkarakter kayak nmax/xmax. Desain mau dibikin simpel supaya berasa aura elegannya tp eksekusinya plain, hambar banget. Kalo ngeliat lexi dari depan, bagian body kanan kirinya kayak cuman ditarik garis lurus dari atas ke bawah, ga ada lekukan indahnya gitu loh.. plain. Grand LED headlight, oke reflektornya mau dibikin ga sipit tp astaga ukurannya kelebihan banget, apalagi pas bagian lampu sein. Pancaran ke jalannya sih bagus, jelas kayak nmax yg ada cut offnya. Nmax aja bisa dibikin terang tp headlampnya masih berbentuk gitu ga kayak lexi yg rata semua.
    Terus bagasi kecil paraahhh, helm half face aja ga muat. Kesalahan di aerox juga malah diulangin, tanki bensin ga ada beda sama mio. Dehhh….
    Saya kira awalnya lexi ini buat narik konsumen perempuan, makanya pake slogan sexi lexi, tp joknya buat laki2 aja kelebaran yg bikin kaki ngangkang terus jinjit balet.
    Oiya satu lagi, speedometernya aneh. Ga masuk sama bentuk luarnya. Masa luarnya bentuk elegan tp layarnya sporty ngambil persis punya aerox? Mikanya kejauhan lagi bikin susah keliatan kalo siang

  12. Mestinya yamaha pinter baca pasar, gaya modif apa yang rame dilakukan pemilik motornya.. contoh, sekarang mulai rame gaya modif FMAX, Freego ala Nmax.. Bukan malah Lmax.. mestinya bisa jadi acuan arah trend pasar, lalu dijawab cepet sama produk..

  13. Pernah naik grab naik lexy, suspensi gak nyaman, mesin kasar khas matic yamaha, sama satu lagi desain gajelas wkwk

  14. Udahlah yg kecil² wakilin Qbix aja. Lexy ganti Smax / Force Taiwan. Daripada produk gak jelas kyk freego, apaan tuh motor.

  15. lg ngidam lexi nih yang tipe tertinggi S, 2020 velg udah gold, ya minus itu paling tangki sama bagasi kecil untuk ukuran MAXI, sama katanya ada minus kalau masalah kode eror 12 itu apa ya ?

  16. Kode 12 biasanya berhubungan dgn kelistrikan, kebanyakan soket yg kena air dan kebakar, antisipasi tinggal isolasi rapet aja itu soket. Baca dr atas lmyan ketawa juga komen2nya, yakin dah 90% gak punya ini motor atau paling banter pinjem tmn atau dibonceng ojol !.. coba deh rsain sndiri sensasi naik ini motor, awal mmg ga niat minang ini motor eh trnyata jadi kepincut setelah nyoba py temen. Soal bicara penampilan mmg kalah wah dibanding yg lain tp soal riding, udh pernah bawah ini motor dr Blitar ke Jogja nonstop, enaak banget, kaki bisa slonjor mski ga kyk nmax, pantat ga panas bin kram kyk baik vario type apapun.. jgn bandingkan mtr ojol dgn pribadi, 70% mtr ojol mesin psti kasar krn buat kejar target.. nih motor mesin jstru smooth trutama di putaran atas (efek vva) soal brisik sdikit mmg khas VVA (pahami dl kerja vva) … intinya, jgn ambil kesimpulan dl sblm bener2 nyobain

    1. Mantap, sesama pengguna lexi. Apalagi boreup 200cc, wuih asyik betul kayaknya, pwrnya dapet banget.
      Cuman ya itu, scr model tdk menjual kecuali utk maniak yamaha seperti saya 😘
      Segera ganti model lexi dgn Smax yg eman kalo didiskontinyu.

      #smax125
      #smax125
      #smax125

  17. Udah hampir 2 mingguan bingung mau beli lexi S atau vario 150 mampir kesini malah jadi tambah bingung bin ragu wkwk.udah cape pake supra pala gedek plastik ember

  18. Hmmm… Komentarnya rata-rata negatif. Saya pemakai Lexi S tahun sejak 2019; so far so good; after sales service nya okay dibandingkan sesama brand Jepang satunya. Saya sempat pakai NMax ABS 2018 juga dari baru untuk operasional Pekerjaan. Tinggi badan saya 177 cm; NMax enak kalau dipakai sendirian karena kaki benar-benar bisa selonjor maksimal seusai iklan; tapi begitu boncengan dengan istri yang tinggi badannya 172 cm; kaki saya terpaksa harus “menekuk” juga, jadi hilang rasa nyaman selonjorannya, tapi senang karena boncengin istri, kemudian di tahun 2019, ada kesempatan cobain Lexi, ternyata kaki saya malah bisa lebih nyaman pada saat boncengan dengan istri. Sekarang saya berencana mau beli satu Lexi S lagi, karena Lexi yang saya pakai sekarang mau saya lungsurkan ke anak-anak saya yang tinggi badannya lebih dari saya, untuk dipakai kuliah/ sekolah. Jadi memang pangsa pasar motor Lexi ini bukan untuk “sejuta umat”. Bagasi kecil, bukan masalah untuk saya, karena bagasinya NMax dan Aerox pun tidak bisa untuk simpan Laptop ukuran 15.6″ (Pekerjaan saya di bidang Project & Design). Solusinya jika hujan; laptop/ barang elektronik saya bungkus pakai plastik tebal; tas nya saya tutup pakai sarung ransel; taruh di atas dek. Jok melebar malah bikin nyaman untuk perjalanan jauh. Kapasitas tangki BBM sudah sesuai untuk motor non touring (Saya juga pakai Motor Sports yang volume tangkinya >11 liter). Kalau mengeluh sering isi BBM, lihat jarak tempuhnya, sesuai nggak dengan data teknis/ iklan. Solusinya, bangun lebih pagi atau ke SPBU sebelum tidur untuk isi BBM. Biasakan isi pakai Pertamax sesuai kompresi mesin ya guys. Have a nice ride.

    1. Sama saya pemakai lexi juga, tinggi badan 176cm. Adek saya 168 cm. Menurut saya loh Lexi tidak nyaman karena pakainya posisi badan jadi bungkuk. Adek saya juga merasa hal yg sama.

      Lutut saya njedok ke depan. Mungkin tinggi kita hampir sama 176 vs 177. Bisa jadi poporsi tubuh yg beda. Bagi orang yang kakinya jenjang pasti nabrak lutut ke dek depan. Kalau orang yg porporsi kaki pendek tidak masalah memang. Adek saya yang 176 saja sudah tidak nyaman lututnya kok.

  19. pendapat boleh beda saya dengan tinggi badan cuma 160cm ternyata pake lexi nyaman dan pede,dengan penambahan variasi shock dan variasi sticker lexi jadi lebih garang dgn perawatan yang rutin dan “”jangan lupa pake pertamax jika pengin awet,ada cerita teman dan tetangga maunya sih biar agak ngirit pake pertalite tp mesin belum 2 tahun dah jebol walopun ada faktor lain yang seperti penggantian oli dll.
    kesimpulannya pake LEXI jozz nyaman tenan

Leave a reply to SAS Cancel reply