TETSUJIN 2021

Tetsujin merupakan kompetisi tahunan mecha-plastic model kit ber-skala International (South East Asian) yang diselengarakan oleh Hobby-Art Singapore. Tentu saja Gunpla termasuk didalamnya, sehingga kebanyakan gunpla builder pastilah mengikuti kompetisi ini juga, bahkan hampir seluruh entry yang ada dikompetisi Tetsujin ini adalah entry mecha berjenis gundam.

Pada kompetisi Tetsujin, peserta tidak dikategorikan berdasarkan umur seperti kompetisi GBWC, melainkan pada kompetisi ini dibagi dalam kriteria entry. Nah pada tahun 2021 nanti, kompetisi ini akan digelar dengan 3 katagori, pertama OOB Category (Out Of Box), OPEN Category, dan WSD Category (World of Super Deformed).

Memang pada Tetsujin sedikit membingungkan karena tiap tahun untuk category-nya selalu berubah-ubah sesuai kehendak panitia lomba di Singapore. Adapun kompetisi ini sungguh layak diapresiasi karena tetap berkomitmen lanjut ditengah pandemi Covid-19. Tentu dengan absennya GBWC 2020 di tahun ini, maka Tetsujin 2021 yang akan diadakan di awal tahun 2021 nanti akan menjadi pelepas dahaga bagi Gunpla Builder yang haus mengasah skill dan kemampuannya dalam kompetisi model kit.

Berikut adalah aturan yang wajib diketahui dan diikuti oleh calon peserta kompetisi Tetsujin, salah satunya siap membayar biaya pendaftaran sebesar SGD 28.00 untuk setiap entry yang kamu daftarkan, ya kira-kira sekitar 300ribu rupiah lah untuk setiap entry yang didaftarkan.

Semoga info ini bermanfaat, Have Good Competitionlah Liao!!!

Uhuuuy!!!!

Update:

Tetsujin 2021 Postpone during the Covid 19 Pandemi.

Tetsujin Cyber will be replace the Tetsujin 2021 Competition.

23 thoughts on “TETSUJIN 2021”

    1. Lomba adu teknik gunpla yg sebenarnya.

      Skill dan technique benar benar diadu di Tetsujin beda banget sama GBWC.

      1. Most people don’t realize: technique, skills, and knowledge are the easiest things you can learn.

        That why GBWC is the highest level on Gunpla Competition.

        The eye for the Gunpla Soul, the mecha Art & Design, Creativity, and determination are what really separates good builders from great builders.

        That why most of GBWC champs are Great Builders.

    2. Beda Bro, tetsujin itu mirip drag race, motor emang kenceng gaz poll, cepet banget tapi di jalur lurus. Skill pembalapnya ya bikin motor jadi kenceng tadi di jalur lurus.

      Nah kalau GBWC itu seperti motor GP, kenceng pasti, tapi butuh endurance, kestabilan melibas tikungan, tikungan hi speed, tikungan tajam, chicane, hair pin, dll kemampuan braking yg presisi, akselerasi yg cepat dan mampu me milih race path yg baik, kreatif dan inovasi teknologi motor balap terbaru, durability, akurasi, presisi, pokoknya komplex banget deh.

      Jadi keduanya gag bisa dibandingkan, karena emang berbeda lomba. Satu hanya fokus pada 1 hal saja sedangkan satunya komplex. Kalau ditanya cepet mana ya pasti drag race lebih cepet. Tapi kalau ditanya sulit mana ya pasti MotoGP lebih sulit levelnya dan level Mendunia. Sama kaya tetsujin vs gbwc. Gbwc levelnya mendunia dan resmi Bandai.

  1. Bagusnya Tetsujin ini pendaftaran bayar mahal, jadi yg memang ikut ya yang yakin punya Chance juara. Jadi gag semua orang ikutan.

    Beda sama GBWC yg pendaftaran gratis dan kategorinya dibagi oleh usia. Jadi ya banyak juga karya bonek disamping yg memang karya brilliant.

    Sehingga kalau dilihat bisa macam macam mulai dari karya masterpiece, bagus, biasa sampai jelek hadir semua di gbwc. Beda kalau di tetsujin lebih monocrome yg ada hanya karya yg Bagus bagus saja. Gag ada yg karya jelek berani masukin karena pasti kalah, rugi bayar pendaftaran 28 Sing Dollar.

  2. Cah semarang siap ikut ndeess
    Go Tetsujin2021 !
    Siap memenangkan sapu bersih semua kategori!

      1. Kapan hari itu ada yg janjian nantangin UH di Tetsujin, kalau gak salah yg kalah mau lepas celana atau apa githu.

        Lah terus kok gag ada kabarnya? Apa dua duanya gak berani nongol?

    1. Dukung Builder Semarang !! Masa selama ini yg terkenal cuma Builder Jakarta Surabaya dan Bandung.

      Cah Semarang jago jago

Leave a reply to Bagus Apik Cancel reply