Tetsujin merupakan kompetisi tahunan mecha-plastic model kit ber-skala International (South East Asian) yang diselengarakan oleh Hobby-Art Singapore. Tentu saja Gunpla termasuk didalamnya, sehingga kebanyakan gunpla builder pastilah mengikuti kompetisi ini juga, bahkan hampir seluruh entry yang ada dikompetisi Tetsujin ini adalah entry mecha berjenis gundam.
Pada kompetisi Tetsujin, peserta tidak dikategorikan berdasarkan umur seperti kompetisi GBWC, melainkan pada kompetisi ini dibagi dalam kriteria entry. Nah pada tahun 2021 nanti, kompetisi ini akan digelar dengan 3 katagori, pertama OOB Category (Out Of Box), OPEN Category, dan WSD Category (World of Super Deformed).
Gelaran GBWC Indonesia 2019 baru saja usai 3 November ini. Namun kompetisi internasional para pro modeller Gunpla ini masih menyisakan gaung yang dahsyat dan masih panas dalam pembicaraan banyak orang, khususnya dalam group group tertutup dan terbatas di berbagai komunitas gunpla, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia, khususnya di negara negara Asia yang memang Hobby ini berkembang dan menjadi trend di kalangan anak muda.
Nah kebetulan MG sempat datang secara langsung di Gelaran GBWC Indonesia 2019, tepatnya berlokasi di Mall Artha Gading, Jakarta. Tidak sendirian, MG ditemani oleh kolega dari Jepang, yaitu Mr. A, yang kebetulan lagi kunjungan tugas di Indonesia. (Ditulis cukup Mr. A dikarenakan permintaan dari yang bersangkutan untuk tidak dipublikasikan namanya secara lengkap, akan tetapi cukup inisial saja). Mr. A ini bekerja pada perusahaan Otomotif Jepang dan kali ini harus tinggal di Indonesia selama 3 bulan dalam rangkaian tugasnya. Nah kebetulan ternyata Mr. A seorang Modeller Kawakan dalam bidang Gunpla, Miniatur Mobil dan Motor, sekaligus seorang pengamat Pro dalam dunia Gunpla Builder. Oke Mantap nih…. !!! Cucok … sehingga berbagai pengamatan dari Mr.A tentunya dapat memperkaya presepsi dan spektrum pengamatan kami di gelaran GBWC Indonesia 2019.
Venue GBWC Indonesia 2019, Mall Artha Gading, Jakarta, Indonesia
Terus terang GBWC Indonesia 2019 kali ini cukup menarik dan menjadi perbincangan banyak kalangan, pasalnya GBWC diadakan di 2 kota di Indonesia, yaitu Surabaya dan Jakarta. Tidak terpusat seperti tahun tahun sebelumnya yang selalu diadakan di kota Jakarta. Bagi MG secara pribadi hal ini adalah kemajuan yang sangat positif bagi perkembangan Gunpla Builder di Indonesia untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi bakat bakat baru dan membuka peluang bagi tumbuhnya minat minat baru terhadap hobby ini. Thanks to Multi Toys sebagai penyelengara lokal tahun 2019 ini yang menjadi perpanjangan tangan Bandai Spirit, Japan untuk gelaran GBWC 2019 di 2 kota Besar Indonesia.
Minggu kemarin sebelum penerbangan malam dari bandara Juanda, Gue sempet sempetin ke salah satu Mall di pusat kota Surabaya, yaitu Mall Grand City. Pertama kalinya juga Gue menginjakkan kaki di mall ini, untung aja ada jeda waktu yang cukup lebar dari siang sampai sore sebelum perjalanan ke Bandara. Jadi sekalian cari makan, Gue sempetin juga hadir di GBWC Surabaya venue.
Impresi pertama saat lihat acara ini cukup oke, venue tertata rapi walau agak sepi untuk ukuran acara GBWC, (Gue bandingin ama di Kokas, Mall Jakarta lokasi Venue GBWC 2018 lalu). Apa karena pengaruh kondisi Mall juga ya? , mall ini cukup sepi untuk ukuran Mall di pusat kota Surabaya, berbeda jauh kondisinya dengan Mall tetangganya yang kurang lebih 100 meter dari tempat ini, yang selalu rame di hari weekend begini.
Baik Honda new matic model 125 dan Kawasaki J125 rupanya sama sama mengincar peluang market Lexi yang sebenarnya besar namun tidak sukses di-delivery dengan baik oleh Yamaha lewat Lexi 125.
Pertanyaannya kenapa harus market Lexi? Selama ini para pemerhati otomotif melihat bahwa sales power dari produk Lexi tidak sukses. Bahkan beberapa diantaranya beranggapan bahwa demand matic special/luxury model 125 tidaklah bagus seperti kelas 150cc. Terbukti dari penjualan matic Yamaha Lexi 125 yang melempem.
Honda memiliki marketing view yang berbeda…; dengan diangkatnya naik levelnya premium market matic model ke 150-155cc, peluang market 125 akan semakin terbuka untuk digarap secara khusus. Eit jangan lupa disini Honda sudah terlebih dahulu Continue reading Marketing View : J125 vs New Honda 125 vs Lexi→
J125 memang pantas untuk dilirik lirik “Nakal” oleh KMI. Pasalnya penjualan Ninja mulai terganggu kompetitor. Nah dari survey dan tanya tanya kepada konsumen lama yang dulunya pernah beli Ninja, ternyata banyak yang udah dijual Ninjanya, terus mereka gak beli New Ninja, belinya motor merk lain. Okey…selidik punya selidik… Brand Switching ke merek apa nih? Atau lebih tepatnya lagi ke produk apa nih???