
Sejarah membuktikan, Brand no2 yang bergerak maju melawan Brand no1 dan akhirnya berhasil mencapai menjadi no1 tidak boleh serta merta meng-claim dirinya nomer 1. Dunia Bisnis mencatat setidaknya hal ini sudah beberapa kali terjadi. Brand yang meng-claim nomer 1 tersebut jatuh kembali menjadi nomer 2 bahkan bisa lebih buruk lagi.
Sialnya hal ini juga dilakukan oleh Yamaha Indonesia, walau tak mutlak nomer 1 dalam satu tahun, setidaknya Yamaha pernah menjadi nomer 1 dalam beberapa bulan. Sayang sungguh sayang, saat Continue reading Kecap No 2 →

Saat menyadari kekurangan diri atau kekurangan suatu perusahaan, tak jarang langkah strategy yang dibuat tak jauh dari jurang kematian. Disaat menghadapi kekurangan dan keterbatasan tak jarang suatu perusahaan sanggup mengakali kondisi dan keadaan yang kepepet tadi menjadi suatu kondisi yang malah dapat menjadi kondisi yang tepat baginya untuk terus maju dan berkembang. Disinilah kita harus belajar pada Kawasaki.
Kawasaki emang salah satu Brand Motor Jepang yang paling tertinggal secara market share dibanding dengan rekan-rekan perusahaan Jepang lainnya. Bahkan Jaringan penjualan serta after sales servis-nya adalah yang paling tertinggal jika tak mau dibilang yang paling buruk. Resale Value-nya juga secara otomatis mengikuti jejak performa penjualan, yaitu rendah dibanding motor sejenis merk Jepang lainnya.
Dalam masalah ketertinggalan jaringan penjualan, after sales services dan tentu saja jatuhnya harga resale value product second-nya. Kawasaki tidak patah arang, malah Continue reading Siasat saat kepepet dengan kekurangan dan keterbatasan ala Kawasaki →
Intelligence Hobby Central Hub & News