Rising Freedom Gundam HG1/144kit digoreng manis cakeeeeep, dan hitungan cuan dibaliknya.

Satu lagi produk Bandai Gundam Plastic Model kit yang digoreng manis di Indonesia, bayangkan produk mainan plastik yang memiliki harga eceran seharga 280rban ini saat ini diperdagangkan dikisaran 800-900rban untuk barang ready stock dan seharga 550-650rban untuk harga barang PO yang datangnya masih beberapa bulan kemudian. Memang sih MG sempat lihat ada satu Store yang jual seharga 385rb untuk Rising Freedom dan Immortal Justice HG1/144, stock 100pcs habis dalam hitungan detik saja….. gila banget.

Animo Seed Freedom ini sangat luar biasa di Indonesia, bahkan penjualan MGEX Strike Freedom juga ikutan laris manis kembali dibuat rebutan sehingga masuk tahap Kit Rare. Sayangnya distribusi kit kit baru malah melempem seperti biasanya, seperti kembali memberikan peluang bagi para mafia kit untuk menggoreng manis kit kit baru Seed Freedom ini. Ahhhgh

Pasar Automotive Indonesia: “Dominasi Jepang segera Berakhir.”

Indonesia dengan 281 juta jiwa di tahun 2024 adalah sebuah market yang sangat luar biasa bagi Jepang, khususnya dalam industri Automotive (Mobil & Motor). Banyangkan saja rata rata perusahaan otomotive Jepang yang memiliki pasar di Indonesia mencatatkan penjualan dengan kontribusi penjualan lebih dari 60 persen penjualan terjadi di Indonesia, sisanya kurang dari 40 persen dibagi bagi ke seluruh dunia. Dengan kontribusi lebih dari 50 persen keuntungan disumbangkan oleh pasar Indonesia yang empuk dan gurih ini. Empuk dan Gurih karena hanya sedikit persaingan dan regulasi dibuat menguntungkan industri ini.

Mengapa Indonesia menjadi pasar nomer 1 bagi Jepang? Ini dikarenakan Indonesia adalah market pemakai kendaraan pribadi terbesar di Dunia setelah China dan India. China memiliki Industri Otomotive dalam negeri yang bagus dan perlindungan regulasi pemerintah untuk menumbuhkan industri dalam negeri. Begitu pula dengan India, walau industri otomotifnya masih kurang bagus, namun perlindungan terhadap industri dalam negerinya sangat istimewa sekali, sehingga perusahaan-perusahaan Otomotive Jepang tidak dapat berkembang dan mendominasi kedua pasar ini. Sebaliknya Indonesia memiliki regulasi yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya Industri Otomotive Jepang dikarenakan adanya kerjasama saling menguntungkan antar 2 negara yang sudah terjalin sejak lama ini akan dipertahankan sebaik baiknya.

Apakah Dominasi ini akan bertahan selamanya?

Kesempatan Emas Tiba!!!… WSSO 2024: “Jelajahi Ilmu Sosial, Raih Prestasi Gemilang!”

Dalam dunia kompetisi Olimpiade, seringkali kita terlalu fokus melihat pada berbagai lomba matematika dan sains yang mendominasi panggung prestasi diatas prestasi-prestasi yang lain. Namun, kita tidak boleh melupakan anak-anak yang memiliki bakat ilmu sosial yang tak kalah penting untuk meraih sukses di masa depan. Saatnya mengubah paradigma, dan kesempatan emas tersebut hadir dalam World Social Science Olympiad (WSSO).

WSSO bukanlah sekadar kompetisi, melainkan perjalanan inspiratif yang membuka pintu bagi anak-anak dengan bakat ilmu sosial. Mengujinya dalam berbagai bidang pengetahuan umum, geografi, sejarah, antropologi sosial, serta pemahaman tentang bangsa dan budaya. WSSO memberikan panggung untuk mengasah pengetahuan umum dunia bagi mereka, anak anak yang memiliki potensi dan talenta dalam bidang ilmu pengetahuan sosial umum.

Pentingnya bakat ilmu sosial tidak dapat diabaikan, dan WSSO membuka peluang ini untuk anak-anak Sekolah Dasar di seluruh Indonesia. Dengan kategori yang terbagi dalam grade 1-2, grade 3-4, dan grade 5-6, setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih prestasi sesuai dengan tahap perkembangannya.

TOP Peringkat SMP Terbaik Dalam Bidang SAINS TERAPAN di Indonesia tahun 2024

Era kompetisi Global sungguh memprihatinkan Indonesia tertinggal dari bangsa bangsa maju lainnya terutama dalam hal IPTEK. Walau beberapa pihak menentang fakta ini dengan argumen bahwa anak-anak Indonesia itu pintar pintar dalam bidang matematika dan IPA, akan tetapi tidaklah pernah merubah Fakta bahwa iklim pendidikan kita sangatlah tertinggal dalam menciptakan SDM berkualitas yang mampu bersaing secara Global. Hanya sedikit sekolah saja yang memiliki Competitive Advantage yang mampu bersaing secara global dalam menciptakan iklim IPTEK yang baik, dimana kemampuan menghitung cepat dan menghapalkan adalah kemampuan yang sudah tidak diperlukan lagi di era komputasi dan artificial intelligence ini.

Justru di era post modern ini, kemampuan untuk memiliki Pemahaman konseptual yang mendalam, kemampuan dalam melihat dan mendeskripsikan permasalahan secara Kreatif, dan kemampuan untuk memikirkan solusi yang Inovatif serta dapat Menerapkan segala pengetahuan yang dimiliki menjadi solusi kemanusiaan dan peradaban adalah kemampuan yang sangatlah berharga dan tak tergantikan. SDM yang memiliki kriteria semacam ini tentunya menjadi asset yang sangat berharga bagi negara negara maju. Sebaliknya kita sangatlah kekurangan dalam SDM yang memiliki kriteria ini. Di Indonesia memang banyak sekali anak anak pintar yang menjuarai perlombaan matematika dan IPA, namun sebagian besar kompetisi tersebut masih berpedoman pada kemampuan hitung cepat dan hafalan cara cepat mengerjakan soal soal, serta kemampuan teori saja dalam kompetisi IPA. Mereka hanya berkemampuan memecahkan soal soal yang pernah diajarkan saja, sangat sulit bagi anak-anak ini untuk mampu mengerjakan soal soal yang baru dan membutuhkan pemahaman mendasar. Sebagian besar anak Indonesia memang sangat sulit untuk diajak memiliki Pemahaman Konseptual, Kreatifitas, dan kemampuan Inovatif dalam hal IPTEK.

Hal ini tentu saja menjadi PR bagi dunia Edukasi dan tentunya bagi Orang tua dalam memilih dan menyekolahkan anaknya dalam lingkungan pendidikan yang tepat. Kita sebagai orang tua tentunya tidak ingin anak anak kita memiliki masa depan yang runyam, kehidupan dan pekerjaan mereka digantikan oleh mesin dan AI dan tergilas oleh kemajuan jaman di masa depan. Sebaliknya Orang Tua yang bijaksana tentunya akan berusaha memilihkan pendidikan dan sekolah yang terbaik bagi anak anak mereka yang berharga, agar dimasa depan mereka dapat menjadi pemimpin yang sukses di bidangnya, menjadi tokoh pengambil keputusan penting. Menjadi manusia-manusia yang tangguh, kreatif dan inovatif yang tak tergantikan oleh AI dan mesin mesin canggih.

TOP Peringkat Sekolah Dasar Terbaik dalam bidang Sains Terapan di Indonesia tahun 2024

Dalam era kompetisi Global sungguh memprihatinkan Indonesia tertinggal dari bangsa bangsa maju lainnya terutama dalam hal IPTEK. Walau beberapa pihak menentang fakta ini dengan argumen bahwa anak-anak Indonesia itu pintar pintar dalam bidang matematika dan IPA, akan tetapi tidaklah pernah merubah Fakta bahwa iklim pendidikan kita sangatlah tertinggal dalam menciptakan SDM berkualitas yang mampu bersaing secara Global. Hanya sedikit sekolah saja yang memiliki Competitive Advantage yang mampu bersaing secara global dalam menciptakan iklim IPTEK yang baik, dimana kemampuan menghitung cepat dan menghapalkan adalah kemampuan yang sudah tidak diperlukan lagi di era komputasi dan artificial intelligence ini.

Justru di era post modern ini, kemampuan untuk memiliki Pemahaman konseptual yang mendalam, kemampuan dalam melihat dan mendeskripsikan permasalahan secara Kreatif, dan kemampuan untuk memikirkan solusi yang Inovatif serta dapat Menerapkan segala pengetahuan yang dimiliki menjadi solusi kemanusiaan dan peradaban adalah kemampuan yang sangatlah berharga dan tak tergantikan. SDM yang memiliki kriteria semacam ini tentunya menjadi asset yang sangat berharga bagi negara negara maju. Sebaliknya kita sangatlah kekurangan dalam SDM yang memiliki kriteria ini. Di Indonesia memang banyak sekali anak anak pintar yang menjuarai perlombaan matematika dan IPA, namun sebagian besar kompetisi tersebut masih berpedoman pada kemampuan hitung cepat dan hafalan cara cepat mengerjakan soal soal, serta kemampuan teori saja dalam kompetisi IPA. Mereka hanya berkemampuan memecahkan soal soal yang pernah diajarkan saja, sangat sulit bagi anak-anak ini untuk mampu mengerjakan soal soal yang baru dan membutuhkan pemahaman mendasar. Sebagian besar anak Indonesia memang sangat sulit untuk diajak memiliki Pemahaman Konseptual, Kreatifitas, dan kemampuan Inovatif dalam hal IPTEK.