Yamaha Indonesia akan Kalah Telak tahun ini (2011)

Judul di atas Gue tulis bukan bermaksut sebagai langkah profokasi, apalagi untuk menyudutkan Brand tertentu. Justru sebagai suatu sarana untuk Case Study 0f Marketing Business.

Di dunia sudah banyak Journal-journal Marketing-Business yang Hebat dan berkaliber tinggi. Hanya saja semua Journal tersebut ditulis setelah hal yang dipelajari tersebut telah TERJADI dan dijadikan sebagai Case Study yang menarik. Kali ini iseng-iseng Gue mencoba bikin Case Study berupa Journal yang mempelajari suatu kondisi yang belum sempat terjadi.

Back to Topic:

Prediksi Gue Yamaha Indonesia bakalan Kalah dari kompetitornya tahun ini, bukan sekedar kalah, tapi KALAH TELAK. Tahun ini Market Share Yamaha Indonesia akan jatuh setidaknya di digit awal 2, dari tahun sebelumnya di digit awal 4. Artinya pencapaian Market Share Yamaha Indonesia akan turun sampai separuh dari pencapaian sebelumnya.

Dari pada lama harus menjelaskan bagaimana bisa memberikan prediksi ini, maka silahkan membaca beberapa Link yang sudah Gue sediakan di bawah ini;

1. Mengenal Grand Strategy – Disini kita mempelajari pentingnya sebuah Grand Strategy bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan yang sudah komplex. Yamaha Indonesia kini seperti tidak lagi tahu arah dan kemana Grand Strategynya akan di buat. Sebuah perusahaan yang sudah tidak memiliki Grand Strategy bagaikan maju perang tanpa persiapan, tanpa rencana, dan tanpa bekal.

2. Salah Kebijakan di Level Grand Strategy – YMKI sudah salah Grand Strategy dari tahun 2008-2010, dan kini  tak memiliki Grand Strategy yang jelas untuk menghadapi 2011 dst. Efect dari kesalahan Grand Strategy di tahun 2008-2010 baru mulai dirasakan di akhir penghujung tahun 2010, dan baru terasa benar di awal tahun 2011.

3. Lebih jelas mengenal penerapan Grand Strategy pada industri roda 2 Indonesia – Dulu Yamaha boleh lebih hebat dalam membuat Grand Strategy, kompetitor sempat lengah karena ke absolutannya. sejak 2008 boleh jadi YMKI yang lengah dan terlalu besar kepala. Grand Strategy Honda-Yamaha saling beradu menghasilkan panen penjualan di tahun-tahun mendatang, siapa yang menang atau siapa yang kalah sebenarnya sudah jelas terlihat dari Grand Strategy yang dsudah dibuat.

4. Kompetitor pandai membaca Grand Strategy – Honda lebih piawai membaca lawan, sedang Yamaha sering kali lebih mudah tertipu oleh gerakan lawan. Grand Strategy Yamaha mudah terlihat, lebih polos dan diarsiteki oleh pemikiran yang sudah besar kepala karena mabuk kemenangan sesaat. Sedang Honda terlihat lebih hati-hati dalam membuat Grand Strategy dengan menerapkan strategy berlapis dan bertingkat.

5. Akhirnya Grand Strategy yang unggul dan terencana dengan sempurna yang akan membawa kemenangan mutlak – Terlihat jelas kompetitor Yamaha piawai dalam perencanaan Grand Strategy, disini justru Yamaha tampak mulai kehilangan arah dan tanpa kejelasan harus berbuat apa yang benar.

Sekedar wacana tambahan: Kondisi terkini yang sempat Gue bahas dalam artikel Gue; Total  Strategy Honda di category motor bebek dan Prediksi Response Yamaha terhadap Honda.

PERHATIAN: Gue sarankan setiap link tersebut dibaca terlebih dahulu agar memiliki pemahaman yang cukup untuk mulai meraba pergerakan Yamaha dan Honda di tahun 2011 ini. Sekalipun mungkin Anda pernah membacanya, tetap sekali lagi baca secara berurutan untuk kembali merefresh memory dan memberikan pemahaman yang cukup untuk memberikan intuisi dalam memprediksi masa depan business motor di Indonesia antara Honda dan Yamaha.

Mungkin terlalu cepat bagi sebagian orang untuk menentukan hasil akhir dari melihat kejadian 2.5 bulan di awal tahun 2011 ini. Tapi gambaran kekalahan Yamaha di tahun 2011 sudah sangat jelas terlihat di awal tahun 2010 kemarin. Bahkan sejak akhir tahun 2008 gambaran kabur sudah dapat terlihat.

Analisa Gue Why Yamaha Kalah di tahun ini:

1. Grand Strategy yang mereka buat di tahun 2008-2009 kalah hebat dibanding pesaing. Disaat ini mereka besar kepala dan telah mabuk kemenangan. Pesaing dianggap hanya bisa meniru semua aktivitas mereka dengan budget lebih besar.
2. Grand Strategy Yamaha di tahun 2009-2010 mulai tidak jelas. Arah kejelasan dan ketajaman Strategy Yamaha seperti penuh intrik dan politik. Terlihat dari kebijakan produk yang dikeluarkan, semisal Vega ZR Vietnam’s Taurus dan Byson India’s FZ15.
3. Di tahun 2011, Yamaha tidak memiliki Grand Strategy yang jelas, hanya menunggu untuk melihat apa yang setelah terjadi, baru mencoba untuk bereaksi. Seperti tak tahu harus berbuat apa wait and see and wait and don’t know how to do the right thing.
4. Taktik dan Strategy Yamaha sering terlalu polos dan tanpa perhitungan matang. Disini terlihat jelas tingkat pengambil keputusan sangat dipengaruhi oleh jajaran orang-orang “TEXT BOOK” masalah Pemasaran.
5. Yamaha bergerak lamban, apalagi tanpa perhitungan dan persiapan matang. Terlalu berhati-hati tapi juga tanpa perhitungan dan persiapan yang matang. Bisa khan Anda Bayangkan??? Terlihat dari Launch yang lama dan sering teringgal dari kompetitor, selalu didahului lawan. Padahal berita dan desas desus kemunculan new product sering kali kita sudah dengar cukup lama. Misal dari kondisi tercantum pada TPT on line sampai waktu launch product memiliki jarak waktu yang lama, berbeda dari kompetitor yang jauh lebih cepat.
6. Yamaha akhirnya masuk dalam jebakan terbesar Honda, yaitu PRICE WAR. Perang Discount telah terjadi, sebagai alih-alih untuk mempertahankan market share. Image tidak dibangun dengan baik, tetapi lebih kepada aktivitas hard selling seperti “Milyader Mio” yang justru menghancurkan image product quality itu sendiri.
7. dst…(dah mulai cape nulis Bro…maaf)

Sekali lagi artikel ini bukan bertujuan untuk menyudutkan Brand tertentu, membuat profokasi market, atau juga memanas-manasi kondisi yang sudah panas ini. Gue berharap Case Study kali ini dapat memberikan manfaat bagi para Blogger Otomotif semua yang berdiskusi di dalamnya lewat komentar-komentar yang berbobot juga tentunya.

Salam Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy!!!