Sandwich Strategy YMKI pada motor Bebek di tahun 2009

Bisa jadi pertarungan di kelas Bebek ber cc ringan akan semakin panas di tahun 2009, lihat saja ancang-ancang AHM untuk menelorkan bebek baru, Revo 110 cc.

 

Tentu saja sasaran Revo 110 tak lain adalah untuk menghancurkan Jupiter Z 110 yang melenggang sendirian di kelas bebek premium 110cc. (Revo 100, Supra Fit X, Vega dan Smash masuk dalam golongan bebek ekonomis / low-end kategori). Revo 110 di set dengan Value yang sedikit di atas Jupiter Z karena merupakan produk racikan masa kini yang baru dari Honda. AHM rupanya sangat berambisi menghabisi Yamaha dengan cara melawan head-to head produk Backbone Yamaha, yaitu Mio dan Jupiter Z. Beat sudah dikeluarkan untuk menantang Mio, sedangkan Revo 110 diperkirakan akan muncul di akhir tahun ini.

 

Menghadapi Revo 110 (CZ-i) yang akan segera di lauching AHM di akhir tahun ini, bisa jadi YMKI akan melakukan sandwich strategy. Dengan cara menaikan value Jupiter Z menjadi lebih Premium (baik secara kapasitas mesin maupun desain) dan tentu saja dengan adanya Vega ZR yang sudah diarahkan untuk bermain di kelas Low-End tetapi dengan desain yang agresive.

 

Sandwich Strategy ini memiliki tujuan untuk menjepit produk lawan di tengah-tengah, sehingga calon konsumen cenderung untuk memilih produk yang tidak setengah-setengah. Pilih yang lebih baik secara value ya naik ke atas, pilih yang lebih ekonomis ya turun ke bawah. Nah yang ditengah lama-lama semakin terjepit dan semakin mengecil.

 

Sebenarnya Strategy ini bukan strategy yang baru. Yamaha sudah pernah melakukannya dengan menjepit Supra X melalui MX dan Jupiter Z, strategi ini cukup berhasil pada awalnya sebelum posisi Supra X lebih naik mendekati kearah MX, dan ganti menjepit / men-sandwich MX dengan New Supra X dan CS-1.

 

Nah, kita tunggu saja tahun 2009 nanti? Benarkah Sandwich Strategy ini masih tetap mumpuni untuk dipakai sekali lagi?

 

Uhuuuuuuuuuuuuuuuuy aja dulu !!!

REVO 110cc, gak nunggu laaaaama Bro !!!

Ya ini dia, motor yang sama dengan REVO 110 yang nantinya segera hadir di Indonesia. CZ-i ini telah memulai debutnya di Thailand, meluncur lebih dahulu dari pada saudara kandungnya si REVO 110 di Indonesia. Seperti biasanya product Honda Thailand akan lebih dahulu meluncur dari pada rekannya di Indonesia. Ya….tetapi khusus kali ini jeda peluncuran saya prediksi tidak akan lama, paling tidak di akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan, itupun jika ada hambatan yang cukup berarti dalam penyesuaian minor spesifikasi produk dalam proses perencanaan manufaktur pada lini produksi.

 

Menggunakan basis engine yang sama dengan saudaranya CZ-i ini, tentu saja akan mengobati rasa dahaga terhadap teknologi baru di sektor mesin untuk produk Honda bebek, di kalangan pecinta Honda di Indonesia. Ya …….setidaknya basic mesin sudah berbeda dari nenek moyang mesin Honda bebek generasi C-80 dst…..

Kali ini dengan desain mesin yang lebih modern secara teknis rancang bangun mesin dan teknologi material yang lebih maju, tentu saja mesin 110 cc ini tidak bisa dianggap remeh kehadirannya. Efisiensi mesin yang lebih baik akan menghasilkan Power mesin yang lebih optimal, pemakaian bahan bakar yang lebih efisien dan tentu saja pembakaran yang lebih sempurna pada ruang bakar akan mengurangi kadar polusi pada gas buang.

 

Urusan desain, Honda mulai berani tampil lebih ekspresif (untuk pangsa pasar Honda di Thailand sekalipun) dengan menampilkan desain yang berkesan “racing” tetapi tetap elegant. Sehingga dapat masuk di segment yang sama tetapi pada target market yang cukup luas, mengingat poisitioning product dapat masuk pada dua psikographic market yang berbeda, yaitu market “expresive-dynamic” dan market “calm-elegant”. Sehingga konsumen tua-muda dan konsumen yang eksentrik maupun konsumen yang memiliki selera kebanyakan tetap enjoy dan tidak malu-malu untuk memakainya. Inilah kejelian Honda yang tidak dimiliki  oleh para pesaingnya.

 

Kembali lagi membahas Revo 110 yang akan datang, Kita tunggu saja kedahsyatan mesin 110cc yang ringan tetapi cukup potensial ini. Di Negara Thailand, CZ-i ini telah dilengkapi dengan fitur injeksi. Bagaimana dengan REVO 110 cc, apakah akan dipasarkan seluruhnya dengan kelengkapan fitur injeksi, atau  akankah sebagian saja yang dipasarkan dengan fitur injeksi dan sebagian lagi masih di pasarkan dengan system pegabutan konvensional mengunakan karburator (10% fitur injeksi dan 90% fitur karburator) ???

 

Kita tunggu saja produk yang cukup Uhuuuuuuuuuuy ini Bro!!!

Pertapaan JUPITER Z di tahun 2008

Saat AHM bertabur Produk Baru di Tahun 2008 ini, YMKI justru berdiam diri dengan produk yang sudah ada. Jikalau ada produk yang mengalami sedikit perubahan cuma Mio Sporty. Ada apa gerangan dengan YMKI ? Ternyata YMKI lagi bertapa untuk menyiapkan produk-produk baru untuk mengisi tahun depan, salah satunya adalah jagoan baru JUPITER Z yang memang sudah lama menjadi jawara di kelasnya.

Alasan untuk menelorkan produk JUPITER Z yang baru oleh YMKI relatif mudah untuk kita prediksi; yang pertama produk JUPITER Z sudah mencapai posisi di penghujung life cycle product. Alasan kedua, yaitu produk ini perlu mengalami pembaharuan teknologi mesin dimana Honda akan segera melakukannya dengan NEW REVO 110 yang memiliki engine baru. Alasan ketiga adalah, bila vega saja memiliki varian baru untuk segment anak muda yang memiliki new engine dengan kapasitas 115CC (VEGA ZR), masih setiakah JUPITER Z dengan mesin lamanya ?

Kemungkinan JUPITER Z baru ini akan muncul di sem ke-2 tahun 2009, yaitu bulan JULI 2009 tetapi mungkin saja akan muncul lebih lambat seperti yang terjadi dengan adanya keterlambatan pada launching VEGA ZR.

Nah kita tunggu saja tahun depan Bro…

Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy !!!

Paradigma Keiritan Mesin Sepeda Motor

Dalam masyarakat kita, dipercaya bahwa mesin motor yang ber”CC” besar, atau motor keluaran merk tertentu diyakini lebih boros, sedang merk yang lain dipercaya lebih irit. Bahkan seringkali masyarakat sendiri tidak memahami apa yang dimaksud dengan konsumsi BBM pada kendaraan bermotor. Seringkali masyarakat hanya men-judge keiritan suatu motor hanya dengan feeling saja, tanpa melakukan metode pengukuran yang benar dalam menghitung konsumsi bahan bakar motor tersebut.

Seringkali orang-orang menilai suatu motor irit atau tidak hanya berdasarkan frekuensi pengisian bahan bakar, tanpa adanya pembanding yang setara, misalnya: pada saat si “A” memakai motor supra fit, si “A” mengisi bensin setiap 3 hari, pada saat si “A” memakai Satria FU 150, dia mengisi bensin setiap 2 hari. si “A” akan mengatakan bahwa satria FU 150 lebih boros daripada supra fitnya tanpa menghiraukan adanya perbedaan CC dan karakter diantara kedua motor tersebut.

Contoh diatas memang memakai perbandingan dua motor yang cukup ekstrim, tetapi itulah yang seringkali terjadi di masyarakat kita. Bahkan, seringkali pola mengendarai dua motor yang diperbandingkan akan berbeda. pada saat si “A” mengendarai FU150, dia akan menggeber mesin motor nya sampai “gas pool” karena FU sendiri memang nikmat jika dikendarai pada kecepatan tinggi. kebalikannya, pada saat dia melakukan tes dengan supra fit nya, si “A” cenderung akan memakai supra fit tersebut pada kecepatan sedang yang relatif konstan.

Uji tes konsumsi BBM ini seringkali tidak menghiraukan parameter-parameter yang lain, misal: lintasan tempuh yang berbeda, kondisi kepadatan jalan yang berbeda, waktu yang berbeda, kondisi cuaca yang berbeda dan kecepatan yang berbeda pula. Sehingga hasil dari uji test ini akan mendapatkan gambaran tentang specimen pengujian yang jauh dari valid.

Sebenarnya apa saja sih, parameter yang paling mempengaruhi keiritan pada motor?

Pertama, Cara mengemudikan motor, hal ini sangat vital pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar pada kendaraan yang anda kendarai. Seringkali Image motor atau bahkan image merk motor akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada cara bikers memperlakukan motornya? Tidak percaya?

Saat seorang pengemudi mempercayai bahwa motornya irit, dia akan terpacu untuk memakai kendaraannya dengan smooth, mengendarai pada kecepatan sedang dan kondisi bukaan gas yang konstan, jarang melakukan deep braking yang akan mengakibatan reaksi bukaan gas yang cepat untuk menghasilkan reaksi akselerasi yang kencang pula. Nah sebaliknya jika image motor yang dia kendarai adalah motor yang super kencang, bisa jadi pengemudi tersebut akan terpacu untuk mengoptimalkan kecepatan motornya. Dia akan berusaha untuk memacu motornya kencang-kencang sampai batas kemampuan motor atau dirinya. Selain itu urusan deep braking dan full acceleration akan otomatis jadi bagian yang akan sering muncul bersamaan dengan kondisi jalan yang dilewati. Apalagi saat berada di lampu merah-kuning-hijau, seorang pengendara motor yang berimage kencang pasti akan terpacu untuk membuka gasnya dalam-dalam pada saat lampu hijau menyala. dalam hatinya pasti dia berkata: ” motor gue khan motor yang kenceng, malu donk kalau sampai kalah cepat sama motor irit yang di sebelah”. Maka dari itu, si pengemudi motor berimage kencang ini akan berusaha membuktikan bahwa motornya adalah motor yang kencang. Anda pasti tahu khan bagaimana kelanjutan cerita ini. . .

kedua, kondisi lalu lintas jalan yang ditempuh tentu saja akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, misalnya jalan yang padat dan jalan yang lapang akan memerlukan konsumsi bahan bakar yang berbeda. perjalanan jarak jauh dan jarak pendek juga akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, bahkan cuaca yang panas atau dingin pun juga akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.

ketiga, Tingkat konsumsi bahan bakar motor itu sendiri. Motor yang memiliki kapasitas mesin lebih besar relatif membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Dikatakan relatif karena hal ini juga tergantung pada kecanggihan teknologi yang diterapkan terutama dalam hal efisiensi mesin dan kondisi air fuel ratio yang dirancang untuk diterapkan pada mesin motor tersebut.

Ketiga hal diatas secara urut adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar sebuah motor menurut versi k0meng. Bagaimana dengan Anda ???

Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy Bro !!!

Diskusi Re-Modeling New Jupiter MX

Jupiter MX selama ini dikenal dengan motor bebek pertama yang memiliki beberapa fitur dan teknologi yang baru untuk kelas bebek di Indonesia. Bisa kita lihat bahan silinder mesin dibuat dari DiASil (Die Casting Aluminium Silicon). Selain itu untuk pembuatan Piston sudah menerapkan teknologi Die Forging yang menghasilkan Piston kuat dan tahan aus, yaitu: Forged Piston. Kedua teknologi material ini biasa diterapkan pada moge Yamaha yaitu YZF-1000 yang berlanjut pada varian YZF-R1.

Untuk pendinginan mesin sudah mengaplikasikan sistem liquid cooled yang tentunya lebih sempurna daripada pendinginan mesin menggunakan pendinginan sirip udara biasa.

Konfigurasi mesin mengaplikasikan model mesin tegak yang lebih kompak dan lebih memiliki peforma dan tingkat efisiensi mesin yang lebih baik. Pada kelas bebek 4tak di Indonesia sudah pasti Jupiter MX adalah pelopornya

Karburator sudah memakai sistem TPS untuk mengontrol derajat pengapian terbaik sesuai bukaan gas secara automatis sekaligus sudah memakai pompa akselelator untuk memaksimalkan akselerasi mesin pada percepatan yang kontan dan tiba-tiba. Sehingga didapat mesin yang efisien dalam pemakaian bahan bakar sekaligus memiliki performa mesin yang Oke.

Untuk urusan gas buang, Yamaha sangat perduli dengan pemakaian sistem AIS (Air Induction System) sekaligus ditambah Catalytic Converter yang berada di dalam knalpot Jupiter MX. Sehingga proses pereduksian gas buang akan terjadi dalam dua tahapan reduksi yang tentu saja akan menghasilkan gas buang yang jauh lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan.

Sayangnya untuk urusan kaki-kaki, Yamaha masih pelit dengan hanya memberikan rem cakram tunggal di bagian depan saja, sedang untuk urusan pengereman di bagian belakang masih konvensional menggunakan drum brake. Untuk suspensi depan masih mempertahankan model bebek, tidak menggunakan model “ayam jago”. Memang sayang sih, tetapi keputusan ini mungkin untuk mempertahankan Jupiter MX dalam bentuk murni species bebek.

Urusan desain pasti relatif, tetapi bagi kebanyakan konsumen di Indonesia paling tidak ada satu benang merah yang sama yaitu model motor Jupiter MX diharapkan ada perubahan desain yang lebih baik, tetapi kearah manakah perubahan desain yang diinginkan para bikers Indonesia, kearah Sporty Racing atau ke arah Sporty Elegant?

Seandainya diadakan perubahan pada Model MX ini, apa saran-saran dari para Biker sekalian ???

Bagaimana menurut Bro-Bro sekalian agar MX ini jadi lebih Keren dan sesuai dengan ekspektasi Anda semuanya?

Ayo beri saran dan masukan Bro !!!, semoga diskusi ini menjadi diskusi yang berguna dan dapat memajukan Dunia Roda Dua di Indonesia !!!

Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy!!!