Dalam masyarakat kita, dipercaya bahwa mesin motor yang ber”CC” besar, atau motor keluaran merk tertentu diyakini lebih boros, sedang merk yang lain dipercaya lebih irit. Bahkan seringkali masyarakat sendiri tidak memahami apa yang dimaksud dengan konsumsi BBM pada kendaraan bermotor. Seringkali masyarakat hanya men-judge keiritan suatu motor hanya dengan feeling saja, tanpa melakukan metode pengukuran yang benar dalam menghitung konsumsi bahan bakar motor tersebut.
Seringkali orang-orang menilai suatu motor irit atau tidak hanya berdasarkan frekuensi pengisian bahan bakar, tanpa adanya pembanding yang setara, misalnya: pada saat si “A” memakai motor supra fit, si “A” mengisi bensin setiap 3 hari, pada saat si “A” memakai Satria FU 150, dia mengisi bensin setiap 2 hari. si “A” akan mengatakan bahwa satria FU 150 lebih boros daripada supra fitnya tanpa menghiraukan adanya perbedaan CC dan karakter diantara kedua motor tersebut.
Contoh diatas memang memakai perbandingan dua motor yang cukup ekstrim, tetapi itulah yang seringkali terjadi di masyarakat kita. Bahkan, seringkali pola mengendarai dua motor yang diperbandingkan akan berbeda. pada saat si “A” mengendarai FU150, dia akan menggeber mesin motor nya sampai “gas pool” karena FU sendiri memang nikmat jika dikendarai pada kecepatan tinggi. kebalikannya, pada saat dia melakukan tes dengan supra fit nya, si “A” cenderung akan memakai supra fit tersebut pada kecepatan sedang yang relatif konstan.
Uji tes konsumsi BBM ini seringkali tidak menghiraukan parameter-parameter yang lain, misal: lintasan tempuh yang berbeda, kondisi kepadatan jalan yang berbeda, waktu yang berbeda, kondisi cuaca yang berbeda dan kecepatan yang berbeda pula. Sehingga hasil dari uji test ini akan mendapatkan gambaran tentang specimen pengujian yang jauh dari valid.
Sebenarnya apa saja sih, parameter yang paling mempengaruhi keiritan pada motor?
Pertama, Cara mengemudikan motor, hal ini sangat vital pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar pada kendaraan yang anda kendarai. Seringkali Image motor atau bahkan image merk motor akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada cara bikers memperlakukan motornya? Tidak percaya?
Saat seorang pengemudi mempercayai bahwa motornya irit, dia akan terpacu untuk memakai kendaraannya dengan smooth, mengendarai pada kecepatan sedang dan kondisi bukaan gas yang konstan, jarang melakukan deep braking yang akan mengakibatan reaksi bukaan gas yang cepat untuk menghasilkan reaksi akselerasi yang kencang pula. Nah sebaliknya jika image motor yang dia kendarai adalah motor yang super kencang, bisa jadi pengemudi tersebut akan terpacu untuk mengoptimalkan kecepatan motornya. Dia akan berusaha untuk memacu motornya kencang-kencang sampai batas kemampuan motor atau dirinya. Selain itu urusan deep braking dan full acceleration akan otomatis jadi bagian yang akan sering muncul bersamaan dengan kondisi jalan yang dilewati. Apalagi saat berada di lampu merah-kuning-hijau, seorang pengendara motor yang berimage kencang pasti akan terpacu untuk membuka gasnya dalam-dalam pada saat lampu hijau menyala. dalam hatinya pasti dia berkata: ” motor gue khan motor yang kenceng, malu donk kalau sampai kalah cepat sama motor irit yang di sebelah”. Maka dari itu, si pengemudi motor berimage kencang ini akan berusaha membuktikan bahwa motornya adalah motor yang kencang. Anda pasti tahu khan bagaimana kelanjutan cerita ini. . .
kedua, kondisi lalu lintas jalan yang ditempuh tentu saja akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, misalnya jalan yang padat dan jalan yang lapang akan memerlukan konsumsi bahan bakar yang berbeda. perjalanan jarak jauh dan jarak pendek juga akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, bahkan cuaca yang panas atau dingin pun juga akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.
ketiga, Tingkat konsumsi bahan bakar motor itu sendiri. Motor yang memiliki kapasitas mesin lebih besar relatif membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Dikatakan relatif karena hal ini juga tergantung pada kecanggihan teknologi yang diterapkan terutama dalam hal efisiensi mesin dan kondisi air fuel ratio yang dirancang untuk diterapkan pada mesin motor tersebut.
Ketiga hal diatas secara urut adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar sebuah motor menurut versi k0meng. Bagaimana dengan Anda ???
Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy Bro !!!